Kamis, 18 Oktober 2012


MAKALAH TUMOR JINAK DAN GANAS
 PADA VULVA, VAGINA, TUBA,UTERUS SERTA OVARIUM
Disusun untuk Memenuhi Tugas Diskusi Kelompok pada Mata Kuliah Asuhan Kebidanan IV
Dosen Pengampu : Sunarti, SST





Disusun oleh :
Putri wahyu
Pinpin sri agustin
Nur wikayah
Nofita ratnasari
Novi khoirotun nisak
Siti aminah

PRODI D III KEBIDANAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS PESANTREN TINGGI DARUL ‘ULUM
JOMBANG 
2012

KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rahmat taufik daninayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah Asuhan Kebidanan IV yang berjudul ´Tumor Jinak dan Ganas pada Vulva, Vagina, Tuba, Uterus serta Ovarium´.Kami selaku penyusun menyadari bahwa selesainya penulisan makalah ini adalah berkat bimbingan, arahan dan motivasi untuk itu kami ucapkan terima kasih kepada :1.Ibu Sunarti, SST selaku dosen Askeb IV.
Semua teman dan pihak-pihak yang tidak dapat kami sebutkan satu per satu. Terima kasih atas segala bantuanya.Kami tim penyusun menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penulisan makalah ini,untuk itu kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan makalah inidan menjadi pembelajaran kami agar lebih baik lagi.

                                                                        Jombang, 15 September 2012










BAB I
PENDAHULUAN

  1. LATAR BELAKANG
Sel tumor adalah sel tubuh yang mengalami transformasi dan tumbuh secaraotonom, lepas dari kendali pertumbuhan sel normal sehingga sel ini berbeda dari selnormal dalam bentuk dan strukturnya.Tumor ganas pada alat reproduksi wanita dijumpai pada semua umur (18 ± 80tahun) dengan rat-rata puncaknya pada usia 50 tahun. Kejadian paling sering padakelompok umur 30 ± 40 tahun.Faktor pemicu munculnya tumor banyak sekali, antara lain pencemaranlingkungan hidup, termasuk udara akibat debu dan asap pembakaran kendaraan atau pabrik. Asap kendaraan, misalnya, mengandung dioksin yang dapat memperlemah dayatahan tubuh, termasuk daya tahan seluruh selnya.Selain itu ikut juga berperan faktor makanan yang berlemak tinggi, dalam hal iniadalah zat hormon atau mirip-hormon abnormal yang terkandung di dalammya,khususnya steroid seks (misalnya estrogen). Itu terjadi karena adanya zat-zat lemak dalam makanan tersebut yang tidak dipecah dalam proses metabolisme tubuh sehinggamenaikkan produksi hormon testosteron. Normalnya, wanita memiliki hormon estrogendan progesteron, serta sedikit testosteron.Bilamana kadar hormon testosteron meningkat akibat adanya ketidakseimbanganasupan lemak, maka hormon ini akan dipecah menjadi sumber hormon yang tidak normal bagi hormon estrogen asing.B.

  1. Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk :
1.                   Memenuhi tugas mata kuliah Asuhan Kebidanan IV.
2.                   Sebagai dasar pengembangan untuk presentasi dan diskusi .
3.                  Untuk lebih memahami dan mendalami tentang tumor jinak dan ganas pada vulva,vagina, tuba, uterus, serta ovariumC.
  1. Manfaat
  1. Bagi institusi pendidikanMenambah informasi, wacana dan referensi tentang tumor jinak dan ganas padavulva, vagina, tuba, uterus, serta ovarium.
  2. Bagi penulisDapat mempelajari sedalam mungkin mengenai tumor jinak dan ganas pada vulva,vagina, tuba, uterus, serta ovarium. Selain itu penulis dapat mengaplikasikan ilmuyang di dapat dari media elektrik maupun dari buku..
  3. Bagi pembacaMenambah ilmu dan gambaran tentang tumor jinak dan ganas pada vulva, vagina,tuba, uterus, serta ovarium
                                                                                     
















BAB II
TINJAUAN TEORI

I.      TUMOR JINAK PADA ALAT GENITALA.
A.  VAGINA
  1. Tumor kistik vulvaa.
  1. Kista inklusi (Kista epidermis)Kista yang terjadi akibat perlukaan, terutama pada persalinan, karena episiotomyatau robekan, dimana suatu segmen terpendam dan kemudian menjadi kista.Kista ini terdapat di bawah epitel vulva/perineum maupun vagina berwarnakekuning-kuningan atau abu-abu biasanya bergaris tengah kurang dari 1 cm dan berisi cairankental. Umunya kista ini tidak menimbulkan keluhan.
  2. Kista sisa jaringan embrio
1)      Kista Gartner Dianggap berasal dari saluran mesonefridikus Wolffi. Terdapat pada dindinglateral-anterolateral vagina sampai pada vulva dekat uretra dan klitoris.Dindingnya terdiri dari epitel torak atau kubus berisi cairan jernih tanpamusin. Biasanya berukuran kecil dan multiple namun dapat mencapai ukurankepala janin, dengan konsistensi yang lunak.
2)      Kista saluran nuck Berasal dari sisa prosesus vaginalis peritoneum yang terletak dalam saluraninguinal, kadang-kadang melanjutkan diri sampai pada labium mayora.Terletak mulai dari saluran inguinal sampai dinding labium mayor, kadang-kadang terdiri dari beberapa kista. Kista saluran Nuck berisi cairan jernihdengan dinding selaput peritoneum. Dengan demikian kista ini harusdibesarkan dengan hernia inguinal dan varikokel yang sering terdapat padakehamilan.
3)      Kista kelenjar
a)      Kista bartholini : Terjadi akibat radang
b)      Kista sebasea
Berasal dari kelenjar sebasea kulit yang terdapat pada labium mayor,labium minor dan mons veneris, terjadi karena penyumbatan salurankelenjar sehingga terjadilah penimbunan sebum. Kelenjar ini biasanyaterletak dekat di bawah permukaan kulit berwarna kuning keabu-abuan,dengan batasa yang jelas dan konsistensi keras, ukuran kecil seringmultiple. Dindingnya berlapis epital kelenjar dengan isi sebum yangmengandung Kristal kolesterol. Kristal ini sering mengalami infeksi.
c)      HidradenomaBerasal dari kelenjar keringat, ada yang mengatakan berasal dari sisasaluran Wolffi.
d)     Penyakit Fox-ForduceDisebut juga apokrin miliaria terjadi akibat sumbatan saluran kelenjar keringat sehingga membentuk banyak Kristal kecil dengan diameter 1-3mm, multiple, terasa gatal. Kelainan ini dapat juga terjadi di ketiak dangelanggang susu. Dapat mengalami kekambuhan apabila terjadigangguan emosi antara lain rangsang seksual.
e)      Kista parauretraTerjadi karena saluran kelenjar ini tertutup oleh infeksi. Kista ini biasamenonjol pada dinding depan vagina dan sering mengalami infeksi.
f)       Kista endometriosisWalaupun jarang seklai terjadi, dapat tumbuh pada vulva maupun vagina.Kista pada vulva ini umu hanya memerlukan pengangkatan kalaumengganggu saja. Pada kista yang mengalami infeksi dapat dilakukaninfeksi.

  1. Tumor solid vaginaa.
  1. Tumor epitel
1)      Kondiloma akuminatum
Penyakit ini disebabkan oleh virus HPV tipe 6 dan 2. Akhir-akhir ini jugadimasukkan dalam golongan penyakit yang ditularkan melalui hubunganseksual. Gambaran histologik adalah suatu papiloma yang sekali-sekalisetelah lama dapat menjadi ganas. Gambaran makroskopis adalah seperti jengger ayam. Kondiloma akuminatum dapat tumbuh pada vulva dan sekitar anus sampai vagina dan serviks.
2)      Karunkula uretraDibagi menjadi 2 macam:
(a)    Karankula uretra neoplasma
Terdiri dari polip merah muda dengan tangkai pada tepi dorsal muarauretra, mikroskopik sebagai papiloma uretra yang ditutupi oleh epiteltransisional yang tersusun sebagai lipatan dengan tipe yang seringmenyerupai pertumbuhan ganas. Tumor I ni mempunyai kecenderunganuntuk kambuh local. Gangguan yang ditimbulkan antara lain adalahnyeri pada waktu berjalan dan duduk, ispareunia, disuria, perdarahandan pembengkakan.
(b)   Karankula uretra granulomatosaPenonjolan ini terdiri dari jaringan granulomatosa pada muara uretraterutama bagian belakang yang meluas ke samping juga. Dengandemikian, lubang muara uretra ini menonjol akan tetapi tidak mempunyai tangkai, berwarna merah kusam dan tidak menimbulkannyeri seperti pada karunkula uretra neoplasma. Gambaran mikroskopik adalah reaksi granulomataosa jaringan terhadap infeksi kronik padaueretra. Karunkula ini sering terdapat pada wanita pasca menopause,kebanyakan merupakan penampilan investasi Trikomonas vaginalis.Apabila etiologi infeksi tidak diobati maka karunkula ini sering kambuh.
3)      HiperkeratosisHarus dibedakan karena leukoderma atau vitiligo dimana pigmentasi tidak terjadi, serta karsinoma vulva insitu maupun invasive.Pada hyperkeratosis dibedakan:
(a)    Yang disebabkan infeksi menahun: dermatitis.
(b)   Tumor jinak berpapil yang sudah menahun.
(c)    Distrofi (leukoplakia):
1.                  Likhen skelorsis, kadang-kadang disertai atropi eitelnya saja:kraukosis (berkerut)
2.                  Hiperkeratosis: khas daan tidak khas.
3.                  Campuran antar 1 dan 2. Untuk membedakannya dengan karsinomaseringkali memerlukan pemeriksaan lanjut (kolposkopi, sitologimaupun histologi).
4)       Nevus pigmentosusWalaupun kulit vulva hanya 3% seluruh kulit badan, melanoma malignaterjadi pada vulva dan vagina 7-10%. Nevus ini tampak sebagai lesi berwarna kehitam-hitaman pada permukaan vulva berdiameter 1-2 mm. pemeriksaan mikroskopik menunjukkan sel nevus yang khas dengan inti biru tua dan terletak di bawah lapisan epitel. Menururt Masson sel nervus berasal dai melanosit dalam epidermis atau dari sel Schwan dari serabutsaraf yang menuju kulit. Yang berbahaya ialah lesi yang berpigmen dan tak meluas sehingga sebaiknya diperiksa secara histologik.

  1. Tumor jaringan mesoderm
1)      Fibroma: berasal dari jaringan di sekitar labium majus, dapat tumbuh besar dengan konsistensi lunak dan berwarna putih keabu-abuan.
2)      Lipoma: berasal dari jaringan lemak di sekitar labium majus dengankonsistensi lunak, dapat bertangkai dan mencapai ukuran besar.
3)      Leiomioma: berasal dari otot polos ligamentum rotundum dekat pada labiummayus tersusun seperti pusaran air/konde.
4)      Neurofibroma: berasal dari sarung serabut saraf, biasanya kecil saja, lunak, berbentuk polipoid dan berwarna seperti daging.
5)      Hemangioma: yang berasala dari congenital biasanya akan menghilangsendiri pada pertumbuhan anak. Pada wanita pascamenopause biasanyaterjadi karena adanya varises yang kecil-kecil dan dapat menyebabkan perdarahan pascamenopause. Angiokeratoma adalah jenis hemangiomadengan kapiler membesar pada korium dan dengan hyperkeratosis padaepidermis. Hemangioma kavernosum mempunyai ruangan yang luas dengan permukaan yang tidak rata, berisi darah dengan dinding sel endotel, tumor inikadang-kadang masuk ke jaringan di bawahnya.
6)      Limfangioma: berasal dari jaringan pembuluh limfe, jarang sekali dijumpai.Mikroskopik tampak seperti limfangiom namun tidak berwarna.

B.  VULVA
  1. Tumor kistik
Tumor-tumor di vagina umunya mempunyai sifat yang sama dengan yang ddapatkan pada vulva. Tumor vulva dan vagina hendaknya dibedakan dengan vaginitisemfisematosa. Dapat juga saluran Muller terjadi di dekat serviks biasanya soliter,akan tetapi dapat multiple, kista ini dilapisis epitel seperti endoserviks, berisi cairanmusin.

  1. Tumor solida.
a.       GranulomaBukan neoplasma yang sebenarnya. Jaringan merupakan granulasi yang terbatas- batas, seringkali berbentuk polip terutama terjadi pada bekas operasi kolpografidan histerektomi total dan dapat bertahan sampai bertahun-tahun.
b.      Tumor miksoid vaginaKonsistensi lunak seperti kista berisi jaringan miksomatosa, jaringan pengikat dan jaringan lemak seperti yang biasa terdapat pada daerah glutea, fossaiskhiorektales, serta apabila terdapat di vagina berada pada daerah parakolpos.Kadang-kadang kambuh kembali dan dapat juga menjadi ganas.
c.       Adenosis vaginaBerasal dari sisa saluran paramesonefridikus Muler berupa tumor jinak vagina,terutama terletak dekat serviks uteri, terdiri dari epitel torak yang mengeluarkanmucus. Di tempat itu mukosa vagina tampak merah dan berbintik. Ini disebabkankarena pemberian hormone estrogen sintesis lain, diberikan pada ibu penderitawaktu hamil muda (sindrom D.E.S). Tumor ini dapat menjadi adenocarcinoma.Diagnosis ditegakkan dengan kolposkopi yang terlihat sebagai ulserasi dikemudian dilanjutkan dengan biopsy dan pemeriksaan histopatologi.

C.  TUBA
Tumor tuba uterine dapat berupa neoplasma maupun non neoplasma. Tumor tubauterine yang neoplastik jarang seklai ditemukan. Endometriosis yang sebenarnya bukanneoplasma lebih sering didapat pada tuba, terkadang dikira ganas. Tuba uterine falopii dan jaringan sekitarnya: Tumor-tumor yang disebabkan oleh radang.

D.  UTERUS
1.  Tumor ektoserviksa.
a.       Kista sisa jaringan embrional: berasal dari saluran mesonefridikus Wolffi terdapatdinding samping ektoserviks
b.      Kista endometriosis: letaknya superficial.
c.       Folikel atau kista Naboth: kista retensi kelenjar endoserviks, biasanya terdapat pada wanita multipara, sebagai penampilan servisitis. Kista ini jarang mencapaiukuran besar berwarna putih mengkilap berisi cairan mucus. Kalau kista inimenjadi besar dapat menyebabkan perasaan nyeri.
d.      Papiloma: dapat tunggal maupun multiple seperti kondiloma akuminata.Kebanyakan papiloma ini adalah sisa epitel yang terlebih pada trauma bedahmaupun persalinan.
e.       Hemangioma: jarang terjadi, biasanya terletak superficial, dapat membesar padawaktu kehamilan, dapat menyebabkan metroragi. Terapi tumor ektoservikstergantung pada kelainan ataupun potensi akan kelainan yang dapatdisebabkannya. Umunya bersifat ekspektatif saja. Kista Nabothi dapat diinsisi,tumor-tumor lain dapat dilakukan ekstirpasi, kauterisasi dan krioterapi.

2.  Tumor endoserviksPolip: sebetulnya adalah suatu adenoma maupun adenofibroma yang berasaldari selaput lender endoserviks. Tangkainya dapat panjang hingga keluar dari vulva.Epitel yang melapisi biasanya adalah epitel endoserviks yang dapat juga mengalamimenjadi lebih semakin kompleks. Bagian ujung polip dapat mengalami nekrosis, sertamudah berdarah. Polip ini berkembang karena pengaruh radang maupun virus. Harusditegakkan apakah polip itu suatu adenoma, sarcoma botriodes, adenokarsinomaserviks atau mioma yang dilahirkan. Polip endoserviks diangkat dan perlu diperiksasecara histologik.

3.  Tumor endometriuma.
a.       Polip endometriumSering didapati terutama dengan pemeriksaan histeroskop. Polip berasal dari:
1)      Adenoma, adenofibroma
2)      Mioma submukosum
3)      Plasenta
b.      Adenoma-adenofibromaBiasanya terjadi dari epitel endometrium dengan stroma yang sesuaidengan daur haid. Adenoma ini biasanya merupakan penampilan hyperplasiaendometrium, dengan konsistensi lunak dan berwarna kemerah-merahan.Gangguan yang sering ditimbulkan adalah metroragi sampai menometroragi,infertilias. Mempunyai kecenderungan kambuh kembali.
c.       Mioma submukosumSarang mioma dapat tumbuh bertangkai dan keluar dari uterus menjadimioma yang dilahirkan. Tumor berkonsistensi kenyal berwarna putih.
d.      Polip plasentaBerasal dari plasenta yang tertinggal setelah partus maupun abortus.Pemeriksaan histology memeperlihatkan vili korialis dalam berbagai tingkatdegenerasi yang dilapisi endometrium. Polip plasenta menyebabkan uterusmengalami subinvolusio yang menimbulkan perdarahan. Polip endometriosisumumnya diangkat dengan cara kauterisasi dan bedah laser.
4.  Miometrium Neoplasma ini berasal dari otot uterus dan jaringan ikat yang menumpangnya.Efek fibromatosa baik pada permukaan maupun pada tempat lain dalam abdomen.Menurut letaknya, mioma dapat kita bagi menjadi:
a.       Mioma submukosum: berada id bawah endometrium dan menonjol ke dalamrongga uterus.
b.      Mioma intramural: mioma terdapat di dinding uterus di antara serabutmiometrium.
c.       Mioma subserosum: apabila tumbuh keluar dinding uterus sehingga menonjol pada permukaan uterus, diliputi oleh serosa.
5.  AdenomiosisAdenomiosis adalah adanya sarang enometriosis di antara serabut miometrium.
6.  HemangiomaTumor jinak pembuluh darah ini jarang sekali ditemukan. Umunya didapatkansecara kebetulan pada pemeriksaan histologik uterus yang diangkat karena perdarahan. Bentuk histologinya dapat beraneka ragam.

II.  TUMOR GANAS ALAT GENITAL
A.  VULVA
1.      Karsinoma Vulva
a.       Epidemiologi
 80-85% terdapat pada wanita pasca menopause, terutama yang dalam dekade ke-7 sebagai puncak insidensi, paling tidak mengenai 30%. Karsinoma vulva jarangditemukan pada golongan umur <> 50%). Paritas dan suku / ras tidak mempunyai peran.

b.      Etiologi
Tidak banyak diketahui mengenai etiologi jenis tumor ganas ini, meskipundisebut tentang lambatnya menarche (15-17 tahun) dan awalnya menopous (40 tahun)dalam riwayat penyakitnya. Faktor etnik tidak berpengaru, meskipun lesi granulomatosasering ditemukan pada suku negro.

c.       Faktor resiko terjadinya kanker vulva
1.      Infeksi HPV atau kutil kelamin (kutil genitalis) HPV merupakan virus penyebab kutil kelamin dan ditularkan melalui hubungan seksual.
2.      Pernah menderita kanker leher rahim atau kanker vagina
3.      Infeksi sifilis
4.      Diabetes
5.      Obesitas
6.      Tekanan darah tinggi.
7.      UsiaTigaperempat penderita kanker vulva berusia diatas 50 tahun dan dua pertiganya berusia diatas 70 tahun ketika kanker pertama kaliterdiagnosis.Usia rata-rata penderita kanker invasif adalah 65-70 tahun.
8.      Hubungan seksual pada usia dini9. Berganti-ganti pasangan seksual10. Merokok 11. Infeksi HIVHIV adalah virus penyebab AIDS. Virus ini menyebabkan kerusakan padasistem kekebalan tubuh sehingga wanita lebih mudah mengalami infeksi HPVmenahun. Golongan sosial-ekonimi rendah.Hal ini berhubungan dengan pelayanan kesehatan yang adekuat, termasuk pemeriksaan kandungan yangrutin.12. Neoplasia intraepitel vulva (NIV)13. Liken sklerosusPenyakit ini menyebabkan kulit vulva menjadi tipis dan gatal.14. Peradangan vulva menahun15. Melanoma atau tahi lalat atipik pada kulit selain vulva.
d.      Patologi
Lesi primer sering berupa ulkus denag tepi induratif (ulcero-granulating) atausebagai tumbuhan eksofitik ( wart / kutil) dengan tempat predileksi terutama di labiamayora, labia minora, klitoris dan komisura posterior. Lesi bilateral tidaklah jarang, bahkan kedua labia mayora dapat simetris terkena (kissing ).

e.       Tingkatan pra-maligna
Kurang lebih 50% dari semua karsinoma vulva didahului oleh suatu keadaanyang sedikit banyakdapat ditetapkan sebagai pendahulnya. Yang paling sering adalhdistrofia vulva seperti pada vulvitis atrofik, vulvitis diabetik, leukoplakia, lichen ataulichenoid seperti pada lichen sclerosus et atrophicus, kraurosis vulva denagan hiperplasi.Yang sangat potensial menjadi pendahulu keganasan vulva adalah kondiloma akuminataatau kondoloma lata, infeksi oleh HVP ( Human Papiloma Virus ) tipe-16 dan mungkin juga tipe-18. pada Neoplasma Intraepitelial vagina (NIV) tidak ada bukti bahwa NIVakan berlanjut menjadi kanker vulva yang invasif bila dibiarkan tanpa pengobatan. NIV-I, II, III, biasanya terdapat pada wanita <> 60-70 tahun. Secara umum diterima, bahwa pada kanker serviks terdapat periode laten 5-10 tahun sebelim lesi pra-maligna ( NIS-I ,II , III , KIS )menjadi kanker yang invasif. Mengingat lokasi tomur primer (karsinoma epidermoid) hampir 60% pada labium majus, 20% pada labium minus atau veitibulum,12% di klitoris dan 6% di komisura posterior, perembetan ke jaringan sekitar akanmeluas ke urethra, kandung kemih, vagina, rektum dan malalui pembuluh getah beningsecara embolisasi. Rute primer penyebaran ke kelenjar inguinal adalah malalui kelenjar femoral luar (superfisial), kemudian kelenjar femoral dalam (profundal) untuk akhirnyamenuju kelenjar getah bening panggul melalui kelenjar iliak luar / ekstern, obturator,iliaka komunisdan kelenjar para-aorta.

f.       Pembagian tingkat keganasan karsinoma vulva
Menurut klasifikasi FIGO 76
Tingkat
Kriteria
0
Karsinoma in situ, karsinoma intraepitel seperti pada penyakitBowen, penyakit Paget yang noninvasive
I
Tumor terbatas pada vulva dengan diameter terbesar 2 cm /kurang kelenjar di lipat paha tak teraba, atau teraba tidak membesar dan mudah digerakan (mobil), klinis tidak mencurigakan adanya anak sebar di situ.
II
Tumor terbatas pada vulva dengan diameter > 2 c, kelejar di lipat paha ( inguinal )tidak teraba bilateral, tidak membesar dan mobil,klinis tidak mencurigakan adanya anak sebar di situ.
III
Tumor dari setiap ukuran dengan :1) Perluasan ke urethra, atau vagina, perineum dan anus2) Pembesaran kelenjar lipat pada uni/ bilateral, mobil tapiklinis mencurigakan telah terinfiltrasi oleh sel tumor.
IV
Tumor dari setiap ukuran yang :
1)      Telah menginfiltrasi kandung kemih, mukosa rektum, atauke dua-duanya termasuk bagian proksimal dari urethra
2)      Telah menyebar ke tulang atau metastasis jauh.

g.      Gambaran klinis dan diagnosis
Penderita ini datang dengan keluhan samar-samar mengenai iritasi vulva atau pruritus (gatal-gatal) vulva.Diagnosis akan lebih mudah dibuat bila ditemukan benjolan,ulkus atau lesi yang berdarah. Nyeri biasanya dikeluhkan bila lesinya terdapat dekatklitoris atau urethra, karena pedih waktu kencing. Superinfeksi dari lesi ganas jugamenimbulkan rasa sakit dan lebih banyak iritasi akibat keputihan yang terus-menerus.Hanya sekitar 5 % yang datang denga pembesaran kelenjar lipat paha atau abses sebagaikeluhan utama.
h.       Diagnosis dini
 Perasaan gatal atau terbakar di vulva harus mendapatkan perhatian, untuk mencariarea yang mencurigakan akan keganasan.Daerah tersebut dapat berupa wart (kutil), benjolan kecil yang berwarnakemerahan, keputihan atau berfigmen, agak meninggi, atau ulkus datar yang mudah berdarah dengan tepi induratif. Kalau prosesnya sudah agak lanjut, mungkin akanditemukan luka yang dalam, yang telah mengalami infeksi dan nekrotik, atau tampak seperti bunga kobis / kool.Golongan resiko tinggi ialah wanita yang mempunyai faktor predisposisi :1) Diabetes Melitus2) Obesitas3) Hygiene seksual yang tidak baik 4) Lichen sclerosus atrophicus5) Leukoplakia & kraurosis vulva
i.         Penanganan
 Pada tingkat klink 0 (KIS / Intraepitelial karsinoma) dikerjakan vulvektomidengan mengangkat kedua labia mayora, labia minora, sebagian mons veneris dan himen. Pada tingkat klinik I dan II dilakukan vulvektomi radikal dengan limfadenektomi bilateral kelenjar inguinal luar dan dalam, dalam satu tahap (enblok).
Komplikasi vulvektomi radikal dengan limfadenektomi bilateralis yang perludiamati ialah infeksi luka dan dehisensi, limfoedema (33%), parestesia saraf femoralis, perdarahan sekunder asal dari arteri dan vena femoralis, kista getah bening yang sekunder terinfeksi dan menimbulkan nyeri yang sangat, penyakit trombo-embolik, infeksi salurankemih, disfungsi seksual terutama sangat menurunnya libido (gairah seksual), anorgasmedan dispareunia.
2.      Melanoma vulva
Melanoma vulva adalah keganasan nomor dua pada vulva sesudah karsinoma. Hampir 5% dari semua melanoma maligna muncul di vulva yang merupakan hanya 1% dari kulit permukaan seluruh tubuh. Terdapat predileksi di labia minora dan klitoris, sering meluas kevagina dan urethra berupa benjolan (nodul) yang berwarna hitam kebiruan. Menyebar secaralimfogen denga membentuk nodul satelit sekeliling tumor primer untuk kemudian bermestastasiske kelenjar limfa regional. Bila terjadi penyebaran secara hematogen, anak sebar terdapat di paru- paru (terasering), kemudian otak, hati dan jantung juga tidak jarang.
3.      AdenokarsinomaPada vulva jarang dan umumnya berasal dari kelenjar bartholini.
4.      Basalioma (basal sel karsinoma)Biasanya ditemukan di daerah yang berambut, sesekali pada labia mayora sebagai makulakemerahan/ kecoklatan atau sebagai nodul kecil yang mengalami ulserasi di tengahnya (ulkusrodens). Lesi ini hampir tak pernah menyebar ke kelenjar getah bening, sebab itu eksisi lokalyang luas sudah memadai untuk tujuan kuratif.
5.      Penyakit PagetMerupakan lesi intra epitelial vulva yang sering bersama-sama dengan munculnyaadenokarsinoma kelenjar apokrin
6.      Karsinoma verukosaKarsinoma ini adalah keganasan pada vulva berbentuk tumor eksofitik seperti papil padakondiloma akuminata, atau seprti bunga kol (cauliflower like).
7.      Sarkoma pada vulvaSarkoma vulva sangat jarang tapi metastasis berjarak jauh umum terjadi. Tumor inihistologik dapat berupa leiomiosarkoma (paling sering), liposarkoma, rhabmiosarkoma,fibrosarkoma, angiosarkoma, limfosarkoma, dan epiteloidsarkoma. Penyebarannya sangat cepat,karena secra hematogen. Prognosiscsangat buruk. Peran radioterapi dan atau kemoterapi sebagaiadjuvans perlu dipertimbangkan.
8.      Tumor ganas sekunder pada vulvaBerasal dari jaringan dekat vulva seperti serviks uteri, vagina, uterus yang merembetlangsung atau secra limfogen atau embolisasi melalui pembuluh darah balik. Paling seringditemukan adalh metastasis koriokarsinoma yang memberi gambaran khas yang berwarna birukehitaman. Penanganan dengan kemoterapi tunggal (MTX) atau kombinasi, tergantung darifaktor resikonya.
B.  VAGINA
Tumor ganas primer di vagina sangat jarang. Bilamana serviks uterus ikut terlibat dalam proses, maka dianggap sebagai tumor ganas serviks uteri. Begitu juga bilamana vulva ikut terlibatdalam proses, maka dianggaptumor ganas itu adalah tumor ganas vulva.
Gejala
Kanker vulva mudah dilihat dan teraba sebagai benjolan, penebalan ataupun luka terbuka pada atau di sekitar lubang vagina.Kadang terbentuk bercak bersisik atau perubahan warna.Jaringandi sekitarnya mengkerut disertai gatal-gatal.Pada akhirnya akan terjadi perdarahan dan keluar cairanyang encer.
Gejala lainnya adalah:
a.       Nyeri ketika berkemih
b.      Nyeri ketika melakukan hubungan seksual.
c.       Hampir 20% penderita yang tidak menunjukkan gejala.
1.    Karsinoma vagina
a.    Epidemiologi
Kanker vagina jarang terjadi, biasanya diderita oleh wanita berumur 50 tahun ke atas.Insidensi.
b.    Patologi
Terbanyak (hampir 99%) adalah squamous cell carsinoma, sisanya adenokarsinoma danembrional rhabdomiosarkoma (sarkoma botrioides).
c.    Tingkat pra-maligna
Sebelum menjadi infasif, lesi itu melalui tingkatan pra-maligna yang disebut sebagai NIV(N eoplasia Intraepitelial Vagina) I, II, III (Displasia ringan, sedang, berat) dan KIS (karsinoma in situ), yang berlangsung beberapa tahun dan dapat dideteksi awal melalui Pap¶smear atau bilamana perlu biopsi terarah dengan bimbingan kolposkop terhadap µlesi yang mencurigakan.
d.   Penyebaran
Bila proses terdapat pada sepertiga bagian atas vagina, penyebarannya akan terjadi seperti pada karsinoma serviks;bila berlokasi pada sepertiga bagian distal vagina, penyebarannya akanmenyerupai karsinoma vulva.
e.    Pembagian tingkat keganasan
Umumnya karsinoma epidermoid pada vagina muncul di 2/3 di bagian proksimal vagina.Lokasi paling sering di dinding paling atas (proksimal)atau depan bawah(distal)vagina,berbentuk eksopitik seperti bunga kol, endofitik ulseratif,infiltratif atau papilomatosa.
Pembagian tingkat keganasan menurut FIGO
Tingkat
Kriteria
0
Karsinoma in situ, karsinoma intra epithelial
I
Proses masih terbatas padadinding vagina
II
Proses sudah meluas sampai jaringan para vagina,tetapi belum mencapai dinding panggul
III
Proses telah meluas sampai ke salah satu/kedua dinding panggul;
IV
Proses sudah keluar dari panggul kecil,atau sudah menginfiltrasimukosa rektum/kandung kemih

f.     Gambar klinik dan diagnose
Karsinoma in situ lebih sering didapat sebai proses yang multifokal.Ia dapat ditemukan bersama-sama dengan tumor sejenis di bagian lain dari traktus genitalis,atau setelah pembedahanyang tidak radikal pada karsinoma in situ serviks uterus,atau pasca radiasi karsinoma serviksuterus.Adenokarsinoma vagina yang jarang,dapat berasal dari urethra,kelenjar Bartholin,atausebagai metastasis dari karsinoma endometrium/ovarium.Pada pemeriksaan in spekulo dapat ditemukan ulkus dengan tepi yang induratif atau pertumbuhan tumor eksofitik seperti bunga kol (cauliflower) yang mudah berdarah padasentuhan.Biopsi harus dibuat pada daerah yang dicurigai,sehingga bukti histologik dapatmenegakkan diagnosis.
g.    Diagnosis dini
Pada pemeriksaan rutin secara berkala,pengambilan bahan untuk pemeriksaan sitologik dari dinding vagina perlu pula pengambilanbahan dari ekto-danendoserviks. Pada klinik yangsudah maju,pemeriksaan kolposkopik,biopsi terarah dengan bimbingan kolposkop,kolpomikroskopi dilakukan untuk membuat diagnosis dini.
h.    Penanganan
Untuk tingkat klinik 0, dapat dilakukan vaginektomi, elektrokoterisasi, bedah krio (cryo-surgeri), penggunaan sitostatika topikal atau sinar laser.Untuk tingkat klinik I dan II dilakukanopersi atau penyinaran.Operasi pada tumor di bagian atas vagina sama dengan operasi padakarsinoma serviks uterus,hanya vaginektomi dilakukan lebih luas(>1/2 puncak vagina harusdiangkat),sedang operasi pada bagian bawah vagina mendekati operasi pada karsinoma vulva.
Kemoterapi dengan peraturan VAC (Vincristine,Aktinomisin-D dan Cytoxan/Endoxan)hanya untuk pengobatan embrional rabdomiosarkoma (sarkoma botrioides) pada anak-anak, yang ternyata efektif. Tumor ini berbentuk polipoid seperti buah anggur yang berasal dari bagian atasvagina dan dapat menonjol keluar sampai di introitus vagina. Penyebaran secara hematogen ke paru-paru atau tulang


C.  ADNEKSA
1.      Tubba Fallopii (saluran telur)
a.       Patologi : Hsu, Taymor, dan Hertig membagi histologik tumor ini dalam 3 jenis menurut keganasannya:
1)      Jenis papiler : tumor belum mencapai otot tuba dan difeensiasi selnya masih baik, batasdaerah normal dengan tumor masih dapat ditunjukkan.
2)      Jenis papilo-alveolar (adenomatosa) : tumor ini telah memasuki otot tuba danmemperlihatkan gambaran kelenjar.
3)      Jenis alveo-meduler : terlihat mitosis yang atipik dan terlihat invasi sel ganas ke dalamsaluran limfa tuba.
b.      Penyebaran : Pada umumnya terjadi secara langsung ke alat sekitarnya, kemudian melalui pembuluh getah bening ke abdomen, leher, daerah inguinal, vagina, tuba, ovarium dan uterus.
c.       Tingkat Klinis Keganasan :
Tingkat Klinik
Kriteria
IA
Pertumbuhan tumor terbatas pada salah satu tuba; tidak adaascites.Tak ditemukan tumor di permukaan luar, kapsulnya utuh.Tumor terdapat di permukaan luar, atau kapsulnya pecah ataukedua-duanya.
IB
Pertumbuhan tumor terbatas pada kedua tuba; tidak adaasites.Tak ada tumor di permukaan luar, kapsulnya utuh.Tumor terdapat di permukaan luar, atau kapsulnya pecah, ataukedua-duanya.
IC
Tumor dari tingkatan klinik 1A dan IB, tetapi ada asites ataucucian rongga perut positif.
II
Pertumbuhan tumor melibatkan satu atau dua tuba, dengan perluasan ke panggul.
IIA
Perluasan proses dan/ atau metastatis ke uterus atau ovarium.
IIB
Perluasan proses ke jaringan panggul lainnya.
IIC
Tumor dari tingkat klinik IIA atau IIB, tetapi dengan asitesdan/atau cucian rongga perut positif.
III
Tumor melibatkan satu atau dua tuba dengan penyebarankelenjar limfa intraperitoneal, atau kedua-duanya. Tumor terbatas pada panggul kecil dengan bukti histologik  penyebaran ke usus halus atau omentum.
IV
Pertumbuhan tumor melibatkan salah satu atau kedua tubadengan metastasis berjarak jauh. Bilamana didapatkan efusi pleural, harus ada sitologi positif untuk menyebutnya sebagaitingkat klinik IV. Begitu pula ditemukannya metastasiskeparenkim hati.

d.      Gambaran klinik dan diagnosis
Pada awal penyakit tidak menimbulkan gejala diagnosis sering terlambat dibuatkarena letaknya yang sangat tersembunyi dan pemeriksaan histologik atas spesimen yangdikirim. Kalau sudah ada keluhan, biasanya sudah terlambat. Deteksi dini tumor ganas tubaFalloppii sukar diupayakan. Perlu dapat perhatian khusus bila wanita berusia (45-55 tahun),ditemukan tumor adneksa (tumor radang: hidrosalping, piosalping atau abses tubo-ovarial dansebagainya) disertai rasa nyeri dan adanya getah vagina yang semula kekuning-kuningankemudian bercampur darah, perlu dicurigai kemungkinan akan adanya tunor ganas tubaterutama pada nullipara atau primipara. Wanita beranak satu (sterilitas satu anak) biasanyaoleh karena mengalami infeksi gonokokus yang menimbulkan peradangan tuba dan menjadi buntu. Perasaan nyeri ini dapat intermiten atau terus menerus dan menjalar ke pangkal pahadan punggung bagian bawah (regio sakro-koksigeal). Rasa sakit ini yang menyebabkan penderita datang ke dokter
Pemeriksa sitologi usapan serviks tidak banyak membantu. Akan tetapi bilamanahasilnya sel ganas positif, sedangkan di serviks maupun di kavum uteri dapat dinyatakantidak ada keganasan, maka perlu dipikirkan kemungkinan keganasan di tuba atau ovarium,lebih lebih jika ada mas tumor pada adneksa. Histero-salpingografi (HSG) tidak dianjurkankarena dapat berakibat meluasnya proses ganas/radang. Kuldoskopi dan laparoskopi juga tak  banyak berarti karena sulit membedakan tumor ganas tuba dari tumor radang, kecuali bilamana pemeriksaan tersebut disertai tindakan biopsi. Transvagina/transrektal USG dapatmembantu untuk menegakkan diagnosis.
e.       Penanganan
 Penanganan utama yang dianjurkan adalah TAH + BSO + OM + APP (TotalAbdominal Hysterectomy + Bilateral Salpingo-Oophorectomy + Omentectomy +Appendectomy). Dapat dipertimbangkan (Optional) instilasi Phosphor 32 radioaktif ataukhemoterapi profilaksis. Sayatan dinding perut harus longitudinal linea mediana, cukup panjang untuk memungkinkan mengdakan eksplorasi secara Gentle (lembut) seluruh rongga perut dan panggul, khususnya di daerah subdiafragmatika dan mengirimkan sample cucianrongga perut untuk pemeriksaan sitologi eksfoliatif. Radioterapi hanya dikerjakan pada tumor bed dan jenis histologik keganasan tertentu seperti disgerminoma.

D.  KANKER PADA UTERUS (KANKER RAHIM)
Kanker Rahim adalah tumor ganas pada endometrium (lapisan rahim).Kanker rahim biasanyaterjadi setelah masa menopause, paling sering menyerang wanita berusia 50-60 taun.Kanker bisamenyebar (metastase) secara lokal maupun ke berbagai bagian tubuh (misalnya kanalis servikalis,tuba falopii, ovarium, daerah di sekitar rahim, sistem getah bening atau ke bagian tubuh lainnyamelalui pembuluh darah).

1.        Penyebab
Penyebabnya yang pasti tidak diketahui, tetapi tampaknya penyakit ini melibatkan peningkatan kadar estrogen.Salah satu fungsi estrogen yang normal adalah merangsang pembentukan lapisan epitel pada rahim. Sejumlah besar estrogen yang disuntikkan kepada hewan percobaan di laboratorium menyebabkan hiperplasia endometrium dan kanker.Wanita yang menderita kanker rahim tampaknya memiliki faktor resiko tertentu. (faktor resiko adalah sesuatu yang menyebabkan bertambahnya kemungkinan seseorang untuk menderita suatu penyakit).Wanita yang memiliki faktor resiko tidak selalu menderita kanker rahim,sebaliknya banyak penderita kanker rahim yang tidak memiliki faktor resiko. Kadang tidak dapatdijelaskan mengapa seorang wanita menderita kanker rahim sedangkan wanita yang lainnya tidak.Penelitian telah menemukan beberapa faktor resiko pada kanker rahim:
a.    Usia Kanker uterus terutama menyeranga wanita berusia 50 tahun keatas.
b.    Hiperplasia endometrium
c.    Terapi Sulih Hormon (TSH)
          TSH digunakan untuk mengatasi gejala-gejala menopause, mencegah osteoporosisdan mengurangi resiko penyakit jantung atau stroke. Wanita yang mengkonsumsi estrogentanpa progesteron memiliki resiko yang lebih tinggi. Pemakaian estrogen dosis tinggi dan jangka panjang tampaknya mempertinggi resiko ini.Wanita yang mengkonsumsi estrogen dan progesteron memiliki resiko yang lebih rendah karena progesteron melindungi rahim.
d.   Obesitas
               Tubuh membuat sebagian estrogen di dalam jaringan lemak sehingga wanitayang gemuk memiliki kadar estrogen yang lebih tinggi. Tingginya kadar estrogenmerupakan penyebab meningkatnya resiko kanker rahim pada wanita obes.
e.    Diabetes (kencing manis)
f.     Hipertensi (tekanan darah tinggi)
g.    Tamoksifen
               Wanita yang mengkonsumsi tamoksifen untuk mencegah atau mengobatikanker payudara memiliki resiko yang lebih tinggi. Resiko ini tampaknya berhubungan dengan efek tamoksifen yang menyerupai estrogen terhadap rahim.Keuntungan yang diperoleh dari tamoksifen lebih besar daripada resiko terjadinyakanker lain, tetapi setiap wanita memberikan reaksi yang berlainan.
h.    RasKanker rahim lebih sering ditemukan pada wanita kulit putih.
i.      Kanker kolorektal
j.      Menarke (menstruasi pertama) sebelum usia 12 tahun
k.    Menopause setelah usia 52 tahun
l.      Tidak memiliki anak
m.  Kemandulan
n.    Penyakit ovarium polikista
o.    Polip endometrium.

2.        Gejala
Gejala kanker rahim tidak spesifik. Studi terbaru menunjukkan bahwa penderita kanker rahim biasanya mengalami gejala berikut ini secara menetap:
·            tekanan abdomen (merasa penuh,bengkak atau kembung)
·            Perasaan ingin buang air kecil terus menerus
Gejala lainnya meliputi:
1)         Gangguan pencernaan yang menetap (gas atau mual)
2)         Perubahan kebiasaan BAB tanpa alasan jelas,seperti sembelit
3)         Kehilangan nafsu makan atau cepat merasa kenyang
4)         Lemas & letihlesu yang berkelanjutan
5)         Sakit pada daerah sekitar pinggang/panggul
6)         Perubahan dalam siklus menstruasi
7)         Perdarahan rahim yang abnormal
8)        Perdarahan diantara 2 siklus menstruasi (pada wanita yang masih mengalami menstruasi)
9)         Perdarahan vagina atau spotting pada wanita pasca menopause
10)     Perdarahan yang sangat lama berat dan sering (pada wanita yang berusia diatas 40 tahun)
11)      Nyeri perut bagian bawah atau kram panggul
12)    Keluar cairan putih yang encer atau jernih (pada wanita pasca menopause)
13)     Nyeri atau kesulitan dalam berkemih
14)      Nyeri ketika melakukan hubungan seksual.
              Dengan mengetahui gejala nya diharapkan bidan dapat meduga degredasi ganas padakanker rahim dengan bertindak :
a.    Melakukan pemeriksaan pap smear
b.    Melakukan pemeriksaan dalam
·      Rahim agak membesar,lunak
·      Setelah pemeriksaan dalam kemungkinan terjadi perdarahan
·      Pada pemeriksaan speculum :- Perdarahan dari mulut rahim- Jaringan keluar dari mulut rahimc.
c.    Jaringan yang keluar dari mulit rahim diambil dan dikirim ke dokter ahli patologianatomid.
d.   Bidan segera merujuk penderita untuk menegakkan diagnose pasti ke puskesmas,dokter ahli kandungan atau ke RS

3.    Diagnosa
 Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala dan hasil pemeriksaan berikut:
·                Pemeriksaan panggul
·                Pap smear
·                USG transvagin
·                Biopsi endometrium.
Untuk membantu menentukan stadium atau penyebaran kanker, dilakukan pemeriksaan berikut:
·                Pemeriksaan darah lengkap
·                Pemeriksaan air kemih
·                Rontgen dada
·                CT scan tulang dan hati
·                Sigmoidoskopi
·                Limfangiografi
·                Kolonoskopi
·                Sistoskopi.
Bidan mempunyai tugas menegakkan diagnosis dini kanker rahim dengan :
1.        Melakukan KIE dan Motivasi tentang gejala klinik stadium awal-
·  Beser putih atau bercampur darah
·  Perdarahan mendadak/sedikit setelah menopause
·  Terjadi sesak di bagian bawah abdomen
2.        Melakukan pemeriksaan sederhana ;
·  Pengambilan pap smear
·  Pemeriksaan dalam untuk menilai rahim3.
3.        Merujuk penderita untuk menegakkan diagnosa pasti
Staging (Menentukan stadium kanker)
Stadium I : kanker hanya tumbuh di badan Rahim
Stadium II : kanker telah menyebar ke leher rahim (serviks)
Stadium III : kanker telah menyebar ke luar rahim, tetapi masih di dalam rongga pangguldan belum menyerang kandung kemih maupun rektum. Kelenjar getah bening panggul mungkin mengandung sel-sel kanker.
Stadium IV : kanker telah menyebar ke dalam kandung kemih atau rektum atau kanker telah menyebar ke luar rongga panggul.
4.        Pengobatan
Pemilihan pengobatan tergantung kepada ukuran tumor, stadium, pengaruh hormon terhadap pertumbuhan tumor dan kecepatan pertumbuhan tumor serta usia dan keadaan umum penderita.
e.         Metode pengobatan:
1.      Pembedahan
Kebanyakan penderita akan menjalani histerektomi (pengangkatan rahim). Kedua tubafalopii dan ovarium juga diangkat (salpingo-ooforektomi bilateral) karena sel-sel tumor bisamenyebar ke ovarium dan sel-sel kanker dorman (tidak aktif) yang mungkin tertinggalkemungkinan akan terangsang oleh estrogen yang dihasilkan oleh ovarium. .
2.      Terapi penyinaran (radiasi)Digunakan sinar berenergi tinggi untuk membunuh sel-sel kanker.Terapi penyinaran merupakan terapi lokal, hanya menyerang sel-sel kanker di daerah yangdisinari. Pada stadium I, II atau III dilakukan terapi penyinaran dan pembedahan. Penyinaran bisadilakukan sebelum pembedahan (untuk memperkecil ukuran tumor) atau setelah pembedahan(untuk membunuh sel-sel kanker yang tersisa)
3.       Kemoterapi
Pada terapi hormonal digunakan zat yang mampu mencegah sampainya hormon ke selkanker dan mencegah pemakaian hormon oleh sel kanker. Hormon bisa menempel pada reseptor hormon dan menyebabkan perubahan di dalam jaringan rahim.Sebelum dilakukan terapi hormon, penderita menjalani tes reseptor hormon. Jika jaringanmemiliki reseptor, maka kemungkinan besar penderita akan memberikan respon terhadap terapihormonal. Terapi hormonal merupakan terapi sistemik karena bisa mempengaruhi sel-sel diseluruh tubuh. Pada terapi hormonal biasanya digunakan pil progesteron.
Terapi hormonal dilakukan pada:
·  penderita kanker rahim yang tidak mungkin menjalani pembedahan ataupun terapi penyinaran
·  penderita yang kankernya telah menyebar ke paru-paru atau organ tubuh lainnya
·  penderita yang kanker rahimnya kembali kambuh.
            Jika kanker telah menyebar atau tidak memberikan respon terhadap terapi hormonal,maka diberikan obat kemoterapi lain, yaitu siklofosfamid, doksorubisin dan sisplastin.
Efek samping pengobatan kanker
1.    Setelah menjalani histerektomi, penderita biasanya mengalami nyeri dan merasasangat lelah. Kebanyakan penderita akan kembali menjalani aktivitasnya yang normaldalam waktu 4-8 minggu setelah pembedahan.Beberapa penderita mengalami mualdan muntah serta gangguan berkemih dan buang air besar.
2.    Wanita yang telah menjalani histerektomi tidak akan mengalami menstruasi dan tidak dapat hamil lagi. Jika ovarium juga diangkat, maka penderita juga mengalamimenopause. Hot flashes dan gejala menopause lainnya akibat histerektomi biasanyalebih berat dibandingkan dengan gejala yang timbul karena menopause alami.
3.    Pada beberapa penderita, histerektomi bisa mempengaruhi hubungan seksual.Penderita merasakan kehilangan sehingga mengalami kesulitan dalam melakukanhubungan seksual
f.        Pencegahan
1.    Setiap wanita sebaiknya menjalani pemeriksaan panggul dan Pap smear secara rutin,untuk menemukan tanda-tanda pertumbuhan yang abnormal.
2.    Wanita yang memiliki faktor resiko kanker rahim sebaiknya lebih sering menjalani pemeriksaan panggul, Pap smear dan tes penyaringan (termasuk biopsiendometrium).

E.   TUMOR GANAS OVARIUM
a.    Patologi
Pertumbuhan tumor prime diikuti oleh infiltrasi ke jaringan sekitar yang menyebabkan berbagai keluhan samar-samar seperti perasaan sebah, makan sedikit terasa cepat menjadikenyang, sering kembung, nafsu makan menurun. Kecenderungan untuk melakukan implantasi dirongga perut merupakan ciri khas suatu tumor ganas ovarium yang menghasilkan ascites.
Tumor ganas ovarium merupakan kumpulan tumor dengan histiogenesis yang beranekaragam, dapat berasal dari ketiga dermoblast (ektodermal,entodermal,dan mesodermal) dengansifat-sifat histologis maupun biologis yang beraneka ragam. Oleh sebab itu histiogenesis maupunklasifikasinya masih sering menjadi perdebatan.
Kira-kira 60% terdapat pada usia peri-menopausal, 30% dalam masa reproduksi dan 10% pada usia yang jauh lebih muda. Tumor ini dapat jinak (benigna), tidak jelas jinak tapi juga tidak  pasti ganas (borderline malignanc yatau carcinoma of low-malignant potential) dan yang jelasganas (true malignant).
Klasifikasi Tumor Ovrium Epitelial menurut WHO yang dimodifikasi :
1)   Tumor Epitelial yang umum : A. Serosa, B. Musinosa, C. Endometroid, D. Clearcell(mesonephroid) : a. Benigna, b. Borderline malignancy,c. Karsinoma,E. Brenner, F. Epitelialcampuran, G. Karsinoma tak terdiferensiasi, H. Tumor tak terklasifikasi.
2)   Sex-cord stromal tumours : A. Tumor Granulosa-theca cell : a. Benigna,b. Maligna,B.Androblastoma (sertoli-leydig), C. Gynandroblastoma, D. Tidak terklasifikasi
3)   Tumor-tumor lipid cell.
4)   Tumor-tumor Germ-cell : A. Disgerminoma, B. Tumor Sinus Endodermal, C. KarsinomaEmbrional, D. Poli-Embrioma, E. Khoriokarsinoma, F. Teratoma : 1. Immatur,2.Matur(solidatau kistik), 3.monodermal (stroma ovarii dan/ atau karsinoid, atau lainnya).

a.      Tumor-Tumor Epitelial Ovarium
            Ada 2 jenis : serosa dan musinosa. Kedua-duanya mempunyai kecenderungan untuk tumbuh bilateral dan berimplantasi di rongga peritoneum. Perubahan ke arah ganas terjadi pada yang berjenis serosa. Kistadenokarsinoma papiliferum pseudo-musinosa merupakan satu variasidari tumor dengan kemungkinan penyebaran lokal yang tinggi.

b.      Tumor-Tumor Stroma Sex-Cord
            Diduga berasal dari mesenkhim gonad , yang potensial mampu mendiferensiasi ke dalamstruktur gonad laki-laki dan wanita hingga tumor dapat mengakibatkan munculnya tanda-tanda maskulinisasi atau feminisasi pada penderitanya.
            AndroBlastoma atau tumor yang berasal dari mesenkhim akan mendiferensiasi ke dalamstruktur gonadal laki-laki : 1). Arrhenoblastoma ,mikroskopik terlihat gambaran tubuler dan berhubungan denagan gejala/ tanda defeminisasi atau maskulinisasi, 2)TUmor Sertoli cell,adalah bentuk feminisasi dari Androblastoma. Sel-sel sertoli merupakan sumber dari estrogen pada gonadlelaki, 3)Tmor Sel Granulosa, 4)TUmor Sel Theca.

c.       Tumor-Tumor Sel Germinal (Germcell tumours)
 Tumor ini berasal dari sel germinal dan derivatnya.
a.       Disgerminoma
Biasanya terdapat pada wanita muda dan sangat radioaktif. Tumor dengan permukaanrata, konsistensi kenyal, kecuali di bagian-bagian yang mengalami degenerasi, berwarna sawomatang sampai keabu-abuan. Pada pemeriksaan mikroskopik terlihat gambaran sarang-sarangsel telur yang besar, bundar, ovoid, atau poligonal, terpisah oleh septa jaringan ikat. 88,6%dapat disembuhkan hanya dengan USO (Unilateral Salpingo Oerectomy), kalau perlu pasca bedah dapat dipertimbangkan radioterapi pada Tumor bed karena tumor ini sangat radiosensitif dan radiocurable.

b.      Teratoma
Diduga berkembang dari jaringan embrional yang pluripoten dan mampu membentuk elemen-elemen dari ketiga lapisan embrional. Teratoma ovarium bisa ditemukan dalam bentuk kistik maupun solid. Teratoma maligna yang ganas berbentuk solid, terdiri atas campuran jaringan sel telur yang matang (matur) dan yang tidak matang (immatur). Teratomaganas biasanya ditemukan pada anak-anak dan pada penderita dalam masa pubertas. Tumor ini tumbuh cepat dan mempunyai prognosis yang buruk. Pada pemeriksaan klinik ditemukan tumor di samping uterus, kadang kala disertai perdarahan dari uterus dan ascites. Terapinya pembedahan dengan khemoterapi sebelum atau sesudahnya.

c.       Tumor sinus endodermal
 Berasal dari jolk sac atau saccus vitellinus,umumnya ditemukan pada gadis atauwanita muda (20 tahun) dan sangat ganas. Pada pemeriksaan mikroskopik didapatkanretikulum dengan ruangan berbentuk kistik (sinus endodermal) di tengahnya. Sinus tersebutterdiri atas pembuluh darah ditengahnya oleh sel-sel kuboid.
d.      Khoriokarsinoma
Tumor primer berasal dari ovarium jarang ditemukan mempunyai ciri-ciri sepertikhoriokarsinoma sesudah kehamilan (NTGG = Neoplasia Trofoblast Ganas Gestasional ).Pada pemeriksaan mikroskopik ditemukansinsio ± dan sitotrofoblas tanpa villikhoroalis.

e.       Gonado Blastoma
Tumor yang diperkenalkan oleh Scully pada tahun 1953 dijumpai dalam ovariumatau testis yang disgenetik, terdiri dari sel-sel telur dan sel-sel yang menyerupai sel-sel Sertoli-Leydig atau sel-sel granulosa. Kebanyakan penderitanya wanita dan seringmenunjukkan kario-tipe yang abnormal dengan mengandung khromosom Y.Gonadoblastoma mempunyai potensi untuk menjadi ganas.

d.     Tumor-Tumor yang berasal dari Stroma Ovariuma.
a.         Sarkoma OvariumTumor ganas ini dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
1.        Sarkoma teratoid: sering terdiri dari elemen-elemen tanpa diferensi, akan tetapiunsur-unsur teratoid masih dapat dikenal. Tumor tumbuh cepat dengan prognosis jelek.
2.        Stromal Sarkoma : berasal dari jaringan mesenkhim dan dapat ditemukan dalam 2 jenis : 1) Stroma-cell sarcoma dan 2) Leiomiosarkoma. Prognosis umumnya baik, apabila tumor belum meluas pada waktu operasi dilakukan.
3.        Sarkoma paramesonefrik : merupakan mixed mesodermal tumor, terdiri atas sel-sel epitel yang tersusun tidak rata dan stroma yang berproliferasi cepat. Tumor biasanya ditemukan pada wanita usia lanjut, tumbuh cepat dan dapatmenimbulkan rasa nyeri di perut bagian bawah. Penyebaran sel-sel tumor jugacepat secara hematogen.

b.        Karsinoma Ovarium Metastatik Karsinoma ini biasanya bilateral dan solid. Tumor primernya berasal dari korpusuterus, usus-usus, mamma atau kelejar tiroid. Termasuk dalam golongan ini adalah Tumor  Krukenberg yang mempunyai gambaran mikroskopik khas, berupa sel-sel yang menyerupai cincinsignet di tengah-tengah stroma. Sebagian besar dari Tumor Krukenberg adalahmetastatis darikarsinoma ventrikuli (gaster).
1.    Penyebaran
Tumor ganas ovarium menyebar secara limfogen ke kelenjar para aorta,mediastinal, dan supraklavikular, untuk seterusnya menyebar ke alat-alat yang jauh,terutama paru-paru, hati dan otak.
2.    Penetapan tingkat klinis keganasan
UICC
Kriteria
FIGO
T1
Terbatas pada ovarium
I
Tia
Satu ovarium, tanpa ascites
Ia
Tib
Kedua ovarium, tanpa ascites
Ib
Tic
Satu/ dua ovarium, ada ascites
Ic
T2
Dengan perluasan ke panggul
II
T2a
Uterus dan/ atau tuba, tanpa ascites
IIa
T2b
Jaringan panggul lainnya, tanpa ascites
IIb
T2c
Jaringan panggul lainnya, dengan ascites
IIc
T3
Perluasan ke usus halus/ omentum dalam panggul, atau penyebaran intraperitoneal / kelenjar retraperitoneal
III
M1
Penyebaran ke alat-alat jauh
IV

3.    Diagnosis
Diagnosis didasarkan atas 3 gejala/ tanda yang biasanya muncul dalam perjalanan penyakitnya yang sudah agak lanjut :
a)        Gejala desakan yang dihubungkan dengan pertumbuhan primer dan infiltrasike jaringan sekitar,
b)        Gejala diseminasi/ penyebaran yang diakibatkan oleh implantasi peritonealdan bermanifestasi adanya ascites
c)        Gejala hormonal yang bermanifestasi sebagai defeminisasi, maskulinisasi atau hiperestrogenisme ,intensitas gejala ini sangat bervariasi dengan tipehistologik tumor dan usia penderita.
Pemeriksaan ginekologik dan palpasi abdominal akan mendapatkan tumor ataumasa, di dalam panggul dengan bermacam-macam konsistensi mulai dari yang kistik sampai yang solid (padat). Pemakaian USG (Ultra Sono Graphy) dan CTscan (Computerised axial Tomography scanning) dapat memberi informasi yang berhargamengenai ukuran tumor dan perluasannya sebelum pembedahan. Laparotomi eksploratif disertai biopsi potong beku (Frozen section) masih tetap merupakan prosedur diagnostik  paling berguna untuk mendapat gambaran sebenarnhya mengenai tumor dan perluasannya seta menentukan strategi penanganan selanjutnya.
4.    Terapi Tumor Ganas Ovarium
 Pada tingkatan awal, prosedur adalah TAH + BSO + OM + APP (optional). Luas prosedur pembedahan ditentukan oleh insidensi dari seringnya penyebaran ke sebelahyang lain (bilateral) dan kecenderungan untuk menginvasi badan rahim (korpus uteri).Tindakan konservatif (hanya mengangkat tumor ovariumnya saja : Oophorektomi atau oophoro kistektomi) masih dapat dibenarkan jika tingkat klinik penyakit T1a, wanitamasih muda, blum mempunyai anak, derajat keganasan tuor rendah seperti disgerminoma,tumor sel granulosa, dan arr henoblastoma Atau low potential malignancy=bordeline malignancy.
5.    Radioterapi
Sebagai pengobatan lanjutan umumnya digunakan pada tingkat klinik TI dan T2(FIGO: Tingkat I dan II), yang diberikan kpada panggul saja atau seluruh rongga perut.
Pada tingkat klinik T3 dan T4 (FIGO: tingkay III dan IV) dilakukan debulking dilanjutkan dengan khemoterapi. Radiasi untuk membunuh sel-sel tumor yang tersisa,hanya efektif pada jenis tumor yang peka terhadap sinar (radiosensitif) sepertidisgerminoma dan tumor sel granulosa.
6.    Khemoterapi
Sekarang telah mendapat tempat yang diakui dalam penanganan tumor ganasovarium. Sejumlah obat sitostatika telah digunakan, termasuk agens alkylating (seperti cyclophospamide,chlorambucil ),antimetabolit (seperti Adriamisin) dan agens lain(seperti Cis-Platinum). Penanganan paliatif tumor ganas ovarium sering menggunakan preparat hormon progestativa.
7.    Komplikasi
Obstruksi usus merupakan komplikasi yang sering terjadi pada kasus tingkatanlanjut yang dikelola dengan melakukan reseksi usus sekali atau beberapa kali untuk membuat by pass bila kondisi penderita mengizinkan.
8.    Second-look laparotomi
 Untuk memastikan keberhasilan penanganan dengan radioterapi ataukhemoterapi, lazim dilakukan laparotomi kedua, bahkan kadang sampai ketiga (third-look laparotomi). Hal ini memungkinkan kita membuat penilaian akurat proses penyakit,hingga dapat menetapkan strategi pengobatan selanjutnya. Bisa dihentikan atau perludilanjutkan dengan alternatif pengobatan lain.
5. Neoplasma Ovarium yang jarang Teratoma ovarium (termasuk Tumor sinus Endodermal ). Menarik perhatian karena pekanya terhadap khemoterapi dan hubungannya dengan petanda tumor (tumor marker ) AFP(Alfa Feto-protein). Petanda tumor ini sangat berguna untuk diagnosis maupun pemantauan(monitoring) dan penanganan/ pengobatan.
Tumor yang mensekresi endokrin adalah penting karena mereka dapat menampakkandiri dengan kelainan-kelainan endokrin, dan pengobatannya mungkin akan sangat efektif dengan mengendalikan gejala-gejalanya.
Pengamatan lanjut
Untuk tumor ganas ovarium skema/ bagan pengamatan lanjut (follow up control)adalah sebagai berikut :
a.  Sampai 1 tahun setelah penanganan, setiap 2 bulan,
b. Kemudian sampai 3 tahun setelah penanganan, setiap 4 bulan,
c.  Kemudian sampai 5 tahun setlah penanganan, setipa 6 bulan,
d. Seterusnya setiap setahun sekali.
Konsep tatalaksana kanker ovariumPredisposisi :
a.  Kista pada anak/remaja
b. Kista usia lanjut
c.  Kista di atas 45 tahun
d. Ovarium masih teraba pada menopause
Keluhan utama :
1. Tanpa keluhan
2. Kista cepat besar
3. Stadium lanjut :
-          Kahesia
-          Tumor pada abdomen
-          Asites
-          Metastase-kaki edema
Pemeriksaan kanker ovarium :
-          Inspeksi :
1. Terlihat tumor pada abdomen
2. Pembuluh darah prominen
3. Badan atas kurus,edema tungkai
-          Pemeriksaan palpasi :
1. Teraba tumor
2. Nerbenjol-benjol
3. Gerak terbatas
4. Terdapat asites
5. Konsitensi: padat kenyal- Pemeriksaan dalam :Terasa teraba tumor abdomen, . Padat kenyal gerak terbatas3. Ovarium masih teraba setelah menopause




























BAB III
PENUTUP

A.Kesimpulan
     Dari makalah diatas dapat kita simpulkan bahwa tumor alat genital baik yang bersifat neoplasma jinak maupun yang bukan neoplasma. Menurut letak dankonsistensinya, maka berturut-turut akan dibicarakan sebagai berikut.Tumor jinak pada alat genital meliputi:
1.      Vulva
a.        Tumor kistik vulvA
b.      Tumor solid vulva
2.      Vagina
a.       Tumor kistik vagina
b.      Tumor solid vagina
3.      Uterus
a.       Tumor ektoserviks
b.      Tumor endoserviks-endometrium
4.      Tuba uterina fallopi dan jaringan sekitarnya
a.       Tumor tuba uterina (adenoma, leiomioma, fibroma, kista dermoid)
b.      Tumor neoplasma jinak jaringan sekitarnya
c.       Tumor nonneoplasma
5.      Ovarium
a.       Tumor non-neoplasma
b.      Tumor neoplasmaTumor ganas pada alat genital meliputi:
1.      Tumor ganas pada vulva
2.      Tumor ganas pada vagina
3.      Tumor ganas pada serviks uteri (leher rahim)
4.      Tumor ganas pada korpus uteri (badan rahim)
5.      Umor ganas pada adneksa (tuba fallopi = saluran telur)
6.      Ovarium (indung telur)
B. Saran
     Dari makalah ini diharapkan kita sebagai tenaga kesehatan mengerti danmemahami tentang masa macam macam tumor ganas dan jinak sehingga nantinya mampumemberikan asuhan kebidanan pada pasien penderita tumor ganas maupun jinak.











Daftar Pustaka
Rahardjo.S. Myoma uteri di Rumah Sakit.Dr. Soetomo 1972-1974.skripsi. Surabaya: Bagian Obstetri dan ginekologi
Sulistyo, R. Sunardi Saiman R. Myoma uteri di rumah sakit Hasan Sadikin Bandung, 1970-1972. Medan : Kngr Myoma Ginekol Indonesia III, 1976
http://tumor ganas.com/1101/kanker-ovarium/
Prawirohardjo, Sarwono. 2007.Ilmu Kandungan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka edisi 2

1 komentar:

  1. Terimakasih banyak atas infonya, kunjungi juga blog kami di https://obatjelligamatqncherbal.blogspot.com/

    BalasHapus