BAB I
PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG
Kehamilan merupakan hal yang fisiologis, meskipun selama
kehamilan banyak hal yang berubah dalam tubuh. Kehamilan yang menyangkut nyawa
ibu dan anak harus diperhatikan, sebab kehamilan bukanlah sekedar menyimpan
anak dalam jangka waktu 9 bulan kemudian siap dilahirkan. Namun kehamilan harus
memperhatikan kesehatan ibu dan anak. Selama masa kehamilan banyak hal
patologis juga yang dialami ibu sesuai dengan situasi dan kondisi. Salah satu
hal patologis ialah hyperemesis gravidarum dan Abortus.
Hyperemesis
Gravidarum merupakan mual dan muntah yang berlebihan disaat kehamilan, yang
menyebabkan dehidrasi, defisiensi nutrisi, penurunan berat badan dan mengganggu
pekerjaan sehari-hari. Ibu hamil membutuhkan nutrisi yang baik agar pertumbuhan
dan perkembangan bayi secara sempurna, namun bila ibu hamil mengalami
Hyperemesis Gravidarum, nutrisi ibu berkurang sehingga mengancam pertumbuhan
dan perkembangan bayi. Masalah ini perlu diatasi dan ditanggulangi, dalam
menangani ibu hamil yang mengalami hal ini harus sesuai dengan
keadaan ibu.
Mual (nausea) dan muntah (emesis gravidarum ) adalah gejala yang
wajar dan sering kedapatan pada kehamilan trimester I. mual biasanya terjadi
pada pagi hari, tetapi dapat pula timbul setiap saat dan malam hari. Gejala –
gejala ini kurang lebih terjadi 6 minggu setelah hari pertama haid terakhir dan
berlangsung selama ± 10 minggu.
Mual dan muntah terjadi pada 60-80 % primigravida dan 40-60 %
multigravida. satu diantara seribu kehamilan gejala – gejala ini menjadi lebih
berat. Perasan mual ini disebabkan oleh karena meningkatnya kadar hormone
estrogen dan HCG dalam serum. Asuhan kebidanan patologi pada ibu hamil dengan
hiperemesis gravidarum meliputi data subyektif dan data obyektif. Data
subyektif berisi identitas, alasan datang, riwayat perkawinan, riwayat
kesehatan, riwayat obstetri, riwayat KB, pola kehidupan sehari-hari, data
pengetahuan ibu. Sedangkan data obyektif berisi vital sign, pemeriksaan fisik,
dan pemeriksaan obstetri.
B. TUJUAN
1. Tujuan
Umum
Tenaga kesehatan mampu melaksanakan Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil Dengan Hiperemesis Gravidarum dengan metode Varney.
Tenaga kesehatan mampu melaksanakan Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil Dengan Hiperemesis Gravidarum dengan metode Varney.
2. Tujuan Khusus
Diharapkan Tenaga Kesehatan mampu melaksanakan Asuhan dengan menggunakan 7 langkah Varney, yang meliputi :
Diharapkan Tenaga Kesehatan mampu melaksanakan Asuhan dengan menggunakan 7 langkah Varney, yang meliputi :
a. Mampu melakukan pengkajian dengan pengumpulan
data pada Ibu Hamil Dengan Hiperemesis Gravidarum.
b. Mampu menentukan interpretasi data pada Ibu
Hamil Dengan Hiperemesis Gravidarum.
c. Mampu
menentukan diagnosa potensial pada Ibu Hamil Dengan Hiperemesis Gravidarum.
d. Mampu menentukan
tindakan segera terhadap masalah yang muncul pada kasus Ibu Hamil Dengan
Hiperemesis Gravidarum.
e. Mampu
merencanakan asuhan pada Ibu Hamil Dengan Hiperemesis Gravidarum.
f. Mampu
melaksanakan asuhan pada Ibu Hamil Dengan Hiperemesis Gravidarum.
g. Mampu
mengevaluasi asuhan kebidanan yang telah diberikan pada Ibu Hamil Dengan
Hiperemesis Gravidarum.
C.
MANFAAT
1. Bagi penulis
Dapat menerapkan ilmu yang telah didapat dimeja perkuliahan, terutama yang berhubungan dengan asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan hiperemesis gravidarum
Dapat menerapkan ilmu yang telah didapat dimeja perkuliahan, terutama yang berhubungan dengan asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan hiperemesis gravidarum
2. Bagi lahan
Dapat mengevaluasi kemampuan mahasiswa dalam melaksanakan asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan hiperemesis gravidarum
Dapat mengevaluasi kemampuan mahasiswa dalam melaksanakan asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan hiperemesis gravidarum
BAB II
TINJAUAN TEORI
TINJAUAN TEORI
A. Pengertian
Hyperemesis gravidarum adalah keluhan mual muntah pada ibu hamil yang terus menerus secara klinis muntah sampai 10 x lebih.
Hyperemesis gravidarum adalah keluhan mual muntah pada ibu hamil yang terus menerus secara klinis muntah sampai 10 x lebih.
B. Tanda dan Gejala
Tergantung dari beratnya dehidrasi yang terjadi. Berdasarkan gejala-gejalanya dibedakan tiga tingkatan :
Tergantung dari beratnya dehidrasi yang terjadi. Berdasarkan gejala-gejalanya dibedakan tiga tingkatan :
Tingkat I
a. Muntah yang terus menerus menyebabkan menurunnya keadaan umum pasien
b. Pasien tampak lemah
c. Nafsu makan berkurang
d. Nyeri di epigastrium
e. Nadi meningkat 100 x per menit
f. Tekanan darah menurun
g. Turgor kulit berkurang, mata cekung
a. Muntah yang terus menerus menyebabkan menurunnya keadaan umum pasien
b. Pasien tampak lemah
c. Nafsu makan berkurang
d. Nyeri di epigastrium
e. Nadi meningkat 100 x per menit
f. Tekanan darah menurun
g. Turgor kulit berkurang, mata cekung
Tingkat II
a. Pasien tampak lebih lemah dan apatis
b. Turgor kulit lebih mengurang
c. Lidah kering, tampak kotor
d. Nadi kecil dan cepat
e. Suhu naik
f. Mata cekung dan agak ikterik
g. Berat badan menurun dan tensi menurun
h. Hemokonsentrasi
i. Oliguria dan konstipasi
j. Aseton dapat tercium dari hawa pernapasan dapat ditemukan dalam air kencing
Tingkat III
a. KU sangat menurun darri sourolem sampai koma
b. Muntah berhenti
c. Nadi kecil dan lebih cepat
d. Suhu meningkat
e. Tensi turun
f. Eusephalopatia ………… dan dapat terjadi yang merupakan komplikassi total pada susunan saraf pusat
C. Pato Fisiologi
Penyebab hyperemesis gravidarum belum diketahui pasti, ada beberapa factor predisposisi yang diduga dapat mencetuskan keadaan tersebut, yaitu
Penyebab hyperemesis gravidarum belum diketahui pasti, ada beberapa factor predisposisi yang diduga dapat mencetuskan keadaan tersebut, yaitu
1. Faktor hormonal
Pda trimester I, kehamilan ganda, mola hidatidosa dimana kadar HCg dalam darah tinggi, maka terjadi hiperemesis gravidarum lebih 5 mg, dijumpai sebaliknya pada misabortion dengan menurunnya kadar HCg, gejala muntah, mual berkurang atau tidak ada.
Pda trimester I, kehamilan ganda, mola hidatidosa dimana kadar HCg dalam darah tinggi, maka terjadi hiperemesis gravidarum lebih 5 mg, dijumpai sebaliknya pada misabortion dengan menurunnya kadar HCg, gejala muntah, mual berkurang atau tidak ada.
2. Faktor organic
Diduga masuknya villi charialis ke dalam sirkulasi ibu, yang oleh ibu dianggap benda asing, menyebabkan timbulnya reaksi imunologi, perubahan metabolic glikogen hati yang disebabkan oleh kehamilan, serta resistensi ibu jauh menurun terhadap factor-faktor tersebut.
Diduga masuknya villi charialis ke dalam sirkulasi ibu, yang oleh ibu dianggap benda asing, menyebabkan timbulnya reaksi imunologi, perubahan metabolic glikogen hati yang disebabkan oleh kehamilan, serta resistensi ibu jauh menurun terhadap factor-faktor tersebut.
3. Faktor psikologik
Konflik mental dapat memperbesar keluhan mual dan muntah sebagai ekspresi tidak sadar terhadap……………. Menjadi hamil / sebagai pelarian dari konflik tersebut.
Konflik mental dapat memperbesar keluhan mual dan muntah sebagai ekspresi tidak sadar terhadap……………. Menjadi hamil / sebagai pelarian dari konflik tersebut.
D. Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan laborat untuk menilai ada tidaknya kerusakan fungsi ginjal, elektrolit, darah rusiu, keton dalam urin.
Pemeriksaan laborat untuk menilai ada tidaknya kerusakan fungsi ginjal, elektrolit, darah rusiu, keton dalam urin.
E. Terapi Medik
1. Berikan penjelasan kepada klien dan keluarganya tentang patofisiologi
pada hiperemesis grafidarum
2. Atur pola makan dengan cara
sedikit-sedikit tapi sering (kebutuhan terpenuhi)
3. Hindarkan makanan dengan aroma yang merangsang mual /muntah
4. Bila cara tersebut di atas tidak mengurangi, diberikan terapi obat
dank lien dipuasakan :
a.
Pasang infuse
b.
Berikan nutrisi parental
c.
Obat-obat misalnya priumperan
5. Monitor keseimbangan cairan dan elektrolit
6. Monitor tanda-tanda vital
7. Bila keadaan membaik rasa mual dan muntah berkurang / hilang, dimulai pemberian nutrisi secara oral dan bertahap
5. Monitor keseimbangan cairan dan elektrolit
6. Monitor tanda-tanda vital
7. Bila keadaan membaik rasa mual dan muntah berkurang / hilang, dimulai pemberian nutrisi secara oral dan bertahap
Penanganan dari pendapat lain :
- Pencegahan
dengan memberikan informasi dan edukasi tentang kehamilan kepada ibu – ibu
dengan maksud menghilangkan faktor psikis rasa takut, juga tentang diit
ibu hamil, makan jangan sekaligus banyak, tetapi dalam porsi sedikit –
sedikit namun sering, jangan tiba – tiba berdiri waktu bangun pagi, akan
terasa oyong, mual dan muntah, defekasi hendaknya diusahakan teratur
- Terapi
obat, menggunakan sedative (luminal, stesolid), vitamin (B1 dan B6), anti
muntah (mediamer B6, drammamin, avopreg, avomin, torecan), antasida dan
anti mulas
- Hiperemesis
gravidarum tingkat II dan III harus dirawat inap dirumah sakit :
a.
Kadang – kadang pada beberapa wanita hanya tidur dirumah sakit
saja, telah banyak mengurangi mual muntahnya
b.
Isolasi, jangan terlalu banyak tamu, kalau perlu hanya perawat
dan dokter saja yang boleh masuk, kadang kala hal ini saja tanpa pengobatan
khusus telah mengurangi mual dan muntah
c.
Terapi psikologik. Berikan pengertian bahwa kehamilan adalah
suatu hal yang wajar, normal dan fisiologis, jadi tak perlu takut dan khawatir.
Cari dan coba hilangkan faktor psikologis seperti keadaan sosio ekonomi dan
pekerjaan serta lingkungan
d.
Penambahan cairan. Berikan infuse dekstrosa / glukosa 5%
sebanyak 2-3 liter dalam 24 jam
e.
Berikan obat – obatan seperti telah dikemukakan diatas
BAB II
ASUHAN
KEBIDANAN PADA IBU HAMIL NY. “N” UMUR 24 TH. G1P00000
UMUR KEHAMILAN 9MINGGU DENGAN HIPEREMESIS GRAVIDARUM
DI RSUD JOMBANG
No. Register : 12546896
Masuk RS tanggal: Senin,
25-07- 2012 jam : 09.00 WIB
Dirawat di ruang :
Anggrek
Pengkajian Tgl : 25-07-2012
jam :09.00 WIB,
A. Subyektif
1.
Identitas
Nama :
Ny ”N”
Umur :
24 Tahun
Agama :
Islam
Pendidikan :
SMA
Pekerjaan :
IRT
Suku/Bangsa :
Jawa/Indonesia
Alamat :
Karang tengah Muntilan
|
Nama : Tn “I”
Umur : 25 Tahun
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Buruh Tani
Suku/bangsa : Jawa/Indonesia
Alamat : Karang Tengah
Muntilan
|
2.
Alasan Datang
Ibu mengatakan ingin
memeriksakan kehamilanya
3.
Keluhan Utama
Ibu mengatakan sejak
seminggu yang lalu tiap makan dan minum merasa mual, muntah, serta pusing. Ibu
mengatakan muntah lebih dari 10 x/hari.
4.
Riwayat Menstruasi
Menarche umur : 13 tahun
lama : 5-6
hari
siklus :
29 hari
keluhan :
Tidak ada
|
Warna :
merah
Konsistensi :
cair
Bau :
khas
|
5.
Riwayat
perkawinan
Lama :
1 th
Menikah
ke :
I
Usia menikah pertama
kali : 23 th
6.
Riwayat
Obstetrik :
G1P000000
Hamil ke
|
Persalinan
|
Nifas
|
|||||||
Tgl lahir
|
Umur kehamilan
|
Jenis persalinan
|
Penolong
|
komplikasi
|
Jenis kelamin
|
BB lahir
(gram)
|
laktasi
|
komplikasi
|
|
I
|
Kehamilan sekarang
|
||||||||
7.
Riwayat kontrasepsi yang digunakan
Ibu mengatakan belum
pernah menggunakan alat kontrasepsi apapun
8.
Riwayat Kehamilan sekarang
a. HPHT :
16-01- 2011
b. HPL :
23-10-2011
c. Imunisasi
TT : Belum
d. Pergerakan
janin dalam 24 jam terakhir : Belum dirasakan
9.
Riwayat Kesehatan
a.
Penyakit yang pernah/sedang
diderita ( menular, menurun, dan menahun)
Ibu
mengatakan tidak pernah atau sedang menderita penyakit menular seperti HIV,
TBC, PMS. Menurun seperti hipertensi, DM, Asma. Menahun seperti jantung,
paru-paru, ginjal.
b.
Penyakit
yang pernah/ sedang diderita keluarga ( menahun, menurun, menahun). Ibu
mengatakan baik dari keluarga ibu maupun suami tidak pernah penyakit menular
seperti HIV, TBC, PMS. Menurun seperti hipertensi, DM, Asma. Menahun seperti
jantung, paru-paru, ginjal.
c.
Riwayat
keturunan kembar
Ibu
mengatakan baik dari keluarga ibu maupun suami tidak ada keturunan kembar.
d.
Riwayat operasi
Ibu
mengatakan belum pernah melakukan operasi
e.
Riwayat alergi
Ibu
mengatakan tidak alergi obat.
10.
Pola Kebutuhan Sehari-hari
a.
Pola
nutrisi
ü Sebelum
hamil
Makan
: 3x/hari, Jenis (nasi, lauk, sayur), Porsi 1 piring, pantangan tidak ada,
keluhan tidak ada.
Minum
: 5-6x/hari, jenis (air putih, teh),
ü Saat
Hamil
Makan
: 3x/hari, jenis (Nasi, lauk, sayur, buah), porsi ½ piring, pantangan tidak
ada, keluhan Mual muntah
Minum : 7-8x/hari, Jenis (air putih, teh,
susu), porsi 1 gelas, pantangan tidak ada, keluahan tidak ada
b.
Pola eliminasi
ü BAB
Sebelum
hamil :
Frekuensi :
1x
sehari
Warna :
kuning khas
feses
Konsistensi :
lunak
Keluhan :
tidak
ada
Saat hamil
Frekuensi
: 2 hari sekali
Warna
: kuning kecoklatan
Konsistensi
: keras
Keluhan
: susah BAB
ü BAK
Sebelum
hamil :
Frekuensi :
4-5x
/hari 3
-4 x/hari
Warna :
kuning jernih Kuning
Konsistensi :
cair cair
Keluhan :
tidak
ada pipis
sedikit
Saat
hamil :
Frekuensi :
6-7x/hari
Warna :
kuning jernih
Konsistensi :
cair
Keluhan :
BAK sedikit-sedikit tapi sering
c.
Pola istirahat
ü
Sebelum hamil: tidur siang jam 13.00-14.00 WIB
(1 jam), tidur malam jam 21.00-04.30 WIB (7 ½ jam)
ü
Saat hamil : tidur siang jam 13.00-14.30 WIB (1
½ jam), tidur malam jam 20.00-04.30 WIB ( 8 jam )
d.
Personal hygiene
ü Sebelum hamil :
Mandi :
2x
sehari
Gosok
gigi :
2x
sehari
Ganti pakaian :
1x
sehari
Mencuci rambut : 2x
seminggu
ü Saat
hamil
Mandi :
2x
sehari
Gosok
gigi :
2x sehari
Ganti
pakaian : 1x
sehari
Mencuci rambut : 3x
seminggu
e.
Pola seksualitas
ü Sebelum hamil :
frekuensi 3x seminggu
ü Saat hamil : frekuensi jarang 1x seminggu
f.
Pola aktivitas( terkait
kegiatan fisik, olahraga)
Ibu
mengatakan melakukan kegiatan rumah tangga sendiri seperti memasak mencuci,
menyapu ibu jarang melakukan kegitan olahraga
11.
Kebiasaan yang mengganggu
kesehatan (merokok, minum jamu, minuman beralkohol) Ibu
mengatakan tidak pernah merokok, minum jamu, dan minum minuman beralkohol.
12.
Psikososiospritual (
penerimaan ibu/ suami/keluarga terhadap kehamilan, dukungan sosial, perencanaan
persalinan, pemberian ASI, perawatan bayi, kegiatan ibadah, kegiatan sosial dan
persiapan keuangan ibu dan keluarga)
a.
Ibu senang dengan
kehamilannya
b.
Keluarga dan suami senang
dengan kehamilan ibu
c.
Ibu dan keluarga cemas
dengan keadaan ibu saat ini
d.
Ibu selalu menjalankan
shalat 5 waktu
e.
Kegiatan sosial: ibu senang
mengikuti kegiatan sosial dikampungnya
13.
Pengetahuan
ibu (tentang kehamilan, persalinan dan laktasi)
Ibu
mengatakan belum pernah mendapatkan informasi mengenai kehamilan, persalinan
dan laktasi.
14.
Lingkungan yang berpengaruh( sekitar
rumah dan hewan peliharaan)
a.
Lingkungan sekitar rumah
ibu bersih
b.
Ibu tidak memiliki hewan
peliharaan
B. Data Obyektif
1.
Pemeriksaan Umum
KU :
Lemah
Kesadaran :
Apatis
Status
Emosional : Cemas
Tanda vital :
Tekanan
Darah : 90/70
mmHg Nadi :
105 x/menit
Pernafasan :
26x/menit Suhu :
38 0C
TB :
159 cm
BB :
Sebelum
hamil : 59 kg
Sekarang :
58 kg
LILA :
25 cm
2.
Pemeriksaan Fisik
a.
Inspeksi
Kepala : Rambut
hitam, lurus, tidak rontok, kulit kepala cukup bersih, tidak ada ketombe, tidak
ada lesi dan benjolan.
Muka : Tidak ada cloasma gravidarum, pucat, dan tidak odema
Mata : Simetris, conjungtivva pucat, sklera agak ikterus,
Hidung : Simetris,
bersih, tidak ada polip, tidak ada secret, septumnasi ada.
Mulut : Simetris, tidak sumbing, bibir kering, stomatitis tidak ada gigi
cukup bersih, ada caries, tidak ada gigi palsu, lidah cukup bersih.
Telinga : Sejajar
dengan mata, tidak ada benjolan, tidak ada lesi ataupun serumen.
Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar tyroid, getah bening, dan bendungan
vena jugularis.
Dada : Tidak ada tarikan dinding dada/retraksi, pernapasan normal.
Mamae : Bentuk
Simetris, terdapat pembesaran payudara, padat, menonjol, hyperpigmentasi areola
mamae, puting susu menonjol, colostrum Å/Å.
Ketiak : Tidak ada pembesaran kelenjar lymfe.
Perut : Pembesara sesuai usia kehamilan, terdapat linea nigra, tidak
terdapat bekas operasi, striae gravidarum ada.
Genetalia : Terdapat
lendir dan darah, tidak ada varises dan oedema.
Anus : Tidak ada hemoroid.
Ekstrimitas Atas : Tidak ada varises, tidak ada gangguan
pergerakan dan tidak oedema.
Bawah : Varises tidak ada, tidak ada
gangguan pergerakan dan tidak oedema.
b.
Palpasi
Kepala : Tidak
ada benjolan, tidak ada nyeri tekan.
Leher : Tidak
ada pembesaran kelenjar tyroid, kelenjar getah bening dan bendungan vena
jugularis.
Mamae : Tidak
teraba tumor, tidak ada nyeri tekan, konsistensi tegang, colostrum sudah keluar
Å/Å.
Perut : Leopold I :belum
teraba
Leopold II : balotment
Leopold III : -
Leopold IV : -
Pemeriksaan panggul :
a. Distansia spinarum : 24 cm
b. Distansia cristarum : 29 cm
c. Konjugata eksterna : 18 cm
d. Lingkar
panggul : 80 cm
c.
Auskultasi
Ibu
: Tidak terdengar wheezing dan ronchi
d.
Perkusi
Reflek patella : Å/Å
3.
Pemeriksaan
Penunjang
Tanggal: 25 Maret 2011 jam: 09.00 WIB
a.
HB : 10 mg%
C. Analisa data
- Diagnosa Kebidanan : Seorang ibu Ny “N” umur 24
tahun GIP0A0AH0 Umur kehamilan 9
minggu dengan hiperemesis gravidarum tingkat II
DS :
ü Ibu mengatakan berumur
24 Tahun
ü Ibu mengatakan ini
adalah kehamilan yang pertama
ü Ibu mengatakan tidak
pernah keguguran
ü Ibu mengatakan HPHTnya
tanggal 16-01- 2011
ü Ibu
mengatakan Ibu mengatakan sejak
seminggu yang lalu tiap makan dan minum
merasa mual, muntah, serta pusing. Ibu mengatakan muntah lebih dari 10 x/hari.
ü Ibu mengatakan susah
buang air besar dan pipis sedikit
DO :
KU :
Lemah
Kesadaran :
Apatis
Status
Emosional : Cemas
Tanda vital :
Tekanan
Darah : 90/70 mmHg Nadi :105
x/menit
Pernafasan :
26x/menit Suhu :
38 0C
TB :
159 cm
BB :
Sebelum hamil : 59 kg
Sekarang :
58 kg
LILA :
25 cm
- Payudara membesar,
aerola hiperpigmentasi, putting susu menonjol
- Muka ibu pucat,mata
cekung, konjungtiva pucat, sclera mata agak ikterik, bibir kering,lidah kotor,
turgor kulit berkurang.
- HB : 10 mg%
- Masalah
-Asupan Nutrisi berkurang
- Ibu cemas dengan keadaannya
Dasar: -Ibu makan dengan
frekuensi 3x/hari, porsi ½ piring. Minum 3-4x/hari, porsi ½ gelas
-Ibu
cemas dengan keadaannya
- Kebutuhan
- Informasi tentang keadaan
ibu
-KIE tentang gizi
- Diagnosa Potensial
Hiperemesis Gravidarum
Tingkat III
- Antisipasi Masalah/Tindakan
Segera
a.
Memasang infuse D5%
b.
Berkolaborasi dengan dokter untuk pemberian obat
:
Memberi obat seperti avomin (Antihistaminika)
dan memberi vitamin
D. Penatalaksanaan(Intervensi,Implementasi,valuasi )
Tanggal/jam:
25 Maret 2011 jam 09.05
WIB
1.
Beritahu ibu dan keluarga tentang kondisi ibu
saat ini, . Memberitahu pada ibu dan
keluarga tentang kondisi ibu, bahwa kondisi ibu sedang lemah, ibu
memerlukan perawatan dan pengawasan yang khusus, Ibu dan keluarga telah
diberitahu kondisi dan keadaan ibu saat ini
2.
Pasang infuse (advis dokter), Memasang infuse
D5% sebagai pengganti cairan yang hilang untuk menambah tenaga ibu karena
mengandung glukosa (advis dokter). Ibu sudah terpasang infuse D5% dengan jumlah
tetesan 20 tetes/menit sebagai pengganti cairan
3.
Berikan terapi obat dan vitamin (advis dokter), Memberi ibu terapi obat
Avomin 3×1 sebagai anti muntah dan Vitamin B1 untuk memenuhi kebutuhan vitamin
ibu (advis dokter), Ibu telah diberikan terapi obat dan vitamin
4.
Anjurkan ibu untuk bedrest, Menganjurkan ibu
untuk bedrest agar kondisi tubuhnya segera pulih, Ibu bersedia untuk bedrest.
5.
Tempatkan ibu di dalam kamar yang tenang,
penerangan yang cerah, dan ventilasi udara yang baik, Menempatkan ibu di dalam
kamar yang tenang, penerangan yang cerah, dan ventilasi udara yang baik agar
ibu dapat beristirahat tanpa adanya gangguan, Ibu sudah berada di dalam kamar
yang tenang dan nyaman
6.
Batasi jumlah pengunjung, Membatasi jumlah
pengunjung karena ibu memerlukan suasana tenang dan nyaman untuk dapat
beristirahat,Pengunjung telah diberi pengertian untuk tidak masuk semua kedalam
kamar
7.
Anjurkan ibu untuk makan dalam jumlah yang kecil
tapi sering, Menganjurkan ibu untuk makan dalam jumlah yang kecil tetapi
sering, sewaktu bangun pagi jangan segera turun dari tempat tidur, tetapi
dianjurkan untuk makan roti kering atau biscuit dengan jahe hangat, Ibu akan mencoba untuk
makan dalam porsi yang kecil tapi sering dan bersedia untuk makan biscuit di
pagi hari
8.
Beritahu ibu untuk menghindari makanan yang
berminyak dan berbau lemak, Memberitahu ibu untuk menghindari makanan yang
berminyak dan berbau lemak karena jenis makanan ini dapat merangsang rasa
mual-mual. Ibu bersedia untuk menghindari makanan yang
berminyak dan berbau lemak.
CATATAN PERKEMBANGAN
Tanggal
25 Maret 2011, jam 12.15 WIB
- SUBJEKTIF
Ibu mengatakan masih
merasa mual sedikit, tidak muntah, tidak panas dan masih merasa pusing, ibu
juga masih merasa lemas
- OBJEKTIF
- KU : Cukup
- Kesadaran : compos
mentis
- TTV : TD :100/70
mmHg R
: 24x/menit
N : 90
x/menit S
: 370C
- Muka pucat, konjungtiva anemis,
perut tidak nyeri
- ASSESMENT
- Seorang ibu umur 24
Tahun G1P00000 Umur kehamilan 9 Minggu dengan
hiperemesis gravidarum tingkat II
- PLANNING Tanggal
25 Maret 2011, jam 12.18 WIB
a. Observasi KU, TTV
b. Infus D5% habis sambung
lagi dengan yang sama
c. Anjurkan ibu untuk
bedrest
d. Batasi jumlah pengunjung
e. Beri support dan
motivasi pada ibu
f. Anjurkan ibu untuk makan
dalam jumlah yang kecil tapi sering
g. Beritahu ibu untuk menghindari
makanan yang berminyak dan berbau amis
Tanggal
25 Maret 2011, jam 13.30 WIB
- DATA
SUBJEKTIF
- Ibu mengatakan tidak
merasa mual, tidak muntah, tidak panas, tidak lemas, tapi masih sedikit pusing
- DATA
OBJEKTIF
- KU : Baik
- Kesadaran : compos
mentis
- TTV
TD :110/70
mmHg R
: 24x/menit
N : 82
x/menit S
: 370C
- Muka
pucat, konjungtiva anemis, perut tidak nyeri
- ASSESMENT
- Seorang ibu umur 24
Tahun G1P00000 Umur kehamilan 9+5 Minggu
dengan hiperemesis gravidarum tingkat II
- PLANNING Tanggal
25 Maret 2011, jam 11.35 WIB
a. Observasi KU, TTV
b. Aff Infus
c. Anjurkan ibu untuk
bedrest
d. Anjurkan ibu untuk makan
dalam jumlah yang kecil tapi sering
e. Beritahu ibu untuk
mengurangi aktivitas yang berlebihan
f. Beritahu ibu untuk
menghindari makanan yang berminyak dan berbau amis
BAB
III
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Hyperemesis gravidarum adalah keluhan
mual muntah pada ibu hamil yang terus menerus secara klinis muntah sampai 10 x
lebih. Tanda
dan Gejala Tergantung dari beratnya dehidrasi yang terjadi. Berdasarkan
gejala-gejalanya hyperemesis gravidarum tingkat II tanda dan gejalanya adalah
seperti :
a. Pasien tampak lebih lemah dan apatis
b. Turgor kulit lebih mengurang
c. Lidah kering, tampak kotor
d. Nadi kecil dan cepat
e. Suhu naik
f. Mata cekung dan agak ikterik
g. Berat badan menurun dan tensi menurun
h. Hemokonsentrasi
i. Oliguria dan konstipasi
j. Aseton dapat tercium dari hawa pernapasan dapat ditemukan dalam air kencing
a. Pasien tampak lebih lemah dan apatis
b. Turgor kulit lebih mengurang
c. Lidah kering, tampak kotor
d. Nadi kecil dan cepat
e. Suhu naik
f. Mata cekung dan agak ikterik
g. Berat badan menurun dan tensi menurun
h. Hemokonsentrasi
i. Oliguria dan konstipasi
j. Aseton dapat tercium dari hawa pernapasan dapat ditemukan dalam air kencing
Penyebab hyperemesis gravidarum belum
diketahui pasti, ada beberapa factor predisposisi yang diduga dapat mencetuskan
keadaan tersebut, yaitu Faktor hormonal, Faktor organic dan Faktor psikologik. Pemeriksaan
laborat untuk menilai ada tidaknya kerusakan fungsi ginjal, elektrolit, darah
rusiu, keton dalam urin. Terapi Medik :
1.
Berikan penjelasan kepada klien
dan keluarganya tentang patofisiologi pada hiperemesis grafidarum
2. Atur pola makan dengan cara
sedikit-sedikit tapi sering (kebutuhan terpenuhi)
3. Hindarkan makanan dengan aroma yang merangsang mual /muntah
4. Bila cara tersebut di atas tidak mengurangi, diberikan terapi obat
dank lien dipuasakan :
a.
Pasang infuse
b.
Berikan nutrisi parental
5. Obat-obat misalnya priumperan
6. Monitor keseimbangan cairan
dan elektrolit
7. Monitor tanda-tanda vital
8. Bila keadaan membaik rasa
mual dan muntah berkurang / hilang, dimulai pemberian nutrisi secara oral dan
bertahap
B.
SARAN
Penulis menyarankan untuk membaca makala ini, karena makalah ini
membahas tentang ASKEB pada Ibu Hamil Trimester I Dengan Hyperemesis Gravidarum
Tinggkat II
Penulis juga menyarankan kepada pembaca khususnya mahasiswa
kebidanan untuk memahami dengan seksama bagaimna gangguan haid dan siklusnya .
Dan sebagai mahasiswa kebidanan diharakan selalu meningkatkan pengetahuannya.
DAFTAR PUSTAKA
Prof. Drs. Rustam Mochtar, MPH, EGC. 1990. Sinopsis Obstetri.
Jakarta
Friedman. 1998. Seri Skema Diagnosa dan Penatalaksanaan Obstetri. Binarupa Aksara, Jakarta
Silvia Vervalls, SRN. SCM. MTT. EGC. Anatomi dan Fisiologi Terapan Dalam Kebidanan
Friedman. 1998. Seri Skema Diagnosa dan Penatalaksanaan Obstetri. Binarupa Aksara, Jakarta
Silvia Vervalls, SRN. SCM. MTT. EGC. Anatomi dan Fisiologi Terapan Dalam Kebidanan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar