KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Puji syukur kita panjatkan
kepada Allah SWT, yang mana berkat rahmat taufik serta hidanyah-nyalah, sampai
akhirnya asuhan kebidanan ini dapat disusun dan terselesaikan. Sholawat serta salam tak lupa kita panjatkan kepada junjungan kita nabi
besar Muhammad SAW, yang telah membawa kita dari zaman kegelapan menuju zaman
yang terang benderang yakni addinul islam wal iman.
Pada penyusunan asuhan
kebidanan ini dapat terselesaikan tak jauh dari berbagai pihak yang telah memberikan
dukungan baik secara langsung maupun tidak langsung pada penulis. Pada akhirnya
pada tempat kiranya penulis menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya
dan terima kasih sebesar-besarnya kepada :
1. Prof. Dr. H. Ahamad Zahro, selaku Rektor Universitas Pesantren Tinggi Darul ‘Ulum Jombang.
2. Dr. H. M. Zulfikar As’ad Umar, MMR selaku
Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Pesantren Tinggi Darul ‘Ulum Jombang
3. Ibu Hj. Sabrina Dwi Prihartini, SKM selaku
Direktur Prodi D-III Kebidanan FIK Universitas Pesanren Tinggi Darul ‘Ulum
Jombang.
4. Dian Puspityani, M.Kes selaku pembimbing akademik
5. Ibu Hj. Eni Susilowati,
Amd.Keb selaku pembimbing praktek
6. Semua teman-teman mahasiswa D-III
Kebidanan yang telah membantu saya baik secara langsung maupun tidak langsung.
Penulis menyadari sepenuhnya
bahwa asuhan kebidanan ini masih jauh dari kesempurnaan, sehingga kritik dan
saran dari pembaca sekalian kami harapkan. Semoga asuhan kebidanan ini dapat
bermanfaat bagi pembaca sekalian.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Jombang, 23 Desember 2011
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Persalinan normal
adalah terjadinya kelahiran bayi aterm dengan proses pervaginam alami tanpa
komplikasi.Telah terbukti bahwa persalinan pervaginam lebih aman daripada
persalinan per abdominan.Aspek penting dalam persalinan normal adalah kasih
sayang,keamanan,dan kepuasan pasien.
Menurut Survey
Demografi Dan Kesehatan Indonesia (SDKI) Tahun 2002-2003,Angka Kematian Ibu
(AKI) di Indonesia masih tinggi yaitu 307 per 100.000 kelahiran hidup,sedangkan
Angka Kematian Bayi Baru Lahir sebesar 25 per 1000 kelahiran hidup.
3 sebab pokok angka
kematian Ibu tersebut adalah:
1.
Masih kurangnya pengetahuan
mengenai sebab dan penaggulangan komplikasi-komplikasi penting dalam
kehamilan,persalinan serta nifas.
2.
Kurangnya
pengertian dan pengetahuan kesehatan reproduksi.
3.
Kurang meratanya pelayanan
kebidanan yang baik diantaranya adalah:
-
Infeksi 39 %
-
Perlukaan jalan lahir 11 %
-
Lain-lain 5 %
Adapun solusi yang
perlu dilakukan untuk mengurangi Angka Kematian Ibu adalah :
1.
Kemajuan dalam ilmu dan praktek
medis seperti:penemuan obat-obatan baru,lebih sempurnanya tekhnik
pembedahan,dan lebih banyaknya digunakan transfusi darah.
2.
Lebih sempurna dan meluasnya
fasilitas-fasilitas untuk memberi pelayanan kebidanan yang baik.
3.
Lebih baik serta bermutunya SDM
tenaga kesehatan yang memberi pelayanan kebidanan.
4.
Faktor-faktor sosial lebih
sempurna kesehatan dan lebih baiknya makanan rakyat ada umumnya .
Dengan program
diatas maka AKI dapat dicegah serta ditekan sehingga dapat mengurangi Angka
Kematian Ibu (AKI).
Berhubungan dengan
itu maka penulis tertarik untuk memahami lebih seksama tentang persalinan serta
mengaplikasikan secara langsung di lapangan sehingga nantinya penulis mampu
menjadi tenaga kesehatan yang profesional.
1.2
Tujuan
1.2.1 Umum
Memahami secara
seksama tentang persalinan secara komprehensif sesuai dengan teori yang ada dan
mengaplikasikan secaralangsung dilapangan.
1.2.2 Khusus
Setelah dilakukan
Asuhan Kebidanan pada Ibu bersalin Ny “S” diharapkan mahasiswa dapat memahami
tentang
a.
Pengertian persalinan
b.
Istilah yang berhubungan dengan
persalinan
c.
Etiologi persalinan
d.
Permulaan terjadinya persalinan
e.
Faktor-faktor penting dalam
persalinan
f.
Tanda-tanda persalinan
g.
Pembagian tahap persalinan
h.
Lamanya persalinan pada
primigravida dan multigravida
i.
Lima benang merah
dalam persalinan
j.
Standart pertolongan persalinan
k.
Asuhan kebidanan pada ibu
bersalin menggunakan 7 langkah “Manajemen Varney’s”
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 LANDASAN TEORI
PERSALINAN FISIOLOGIS
2.1.1 Pengertian
Persalinan adalah suatu proses pengeluaran hasil konsepsi yang dapat didunia luar dari
rahim mulai jalan lahir atau jalan lain. (Sinopsis Obstetric,1998.Hal:91)
2.1.2
Istilah Yang Berhubungan Dengan Persalinan
2.1.2.1
Menurut Cara Persalinan
1.Persalinan Spontan
(Normal/Eutacia)
adalah Proses
lahirnya bayi pada letak belakang kepala dengan dan tenaga ibu sendiri tanpa
bantuan alat..
2.Persalinan buatan (Abnormal
/ Dystocia)
adalah Persalinan
pervaginam dengan bantuan alat [tenaga dari luar]atau melalui dinding
perut atau secara SC
3.Persalinan Anjuran
adalah apabila
kekuatan untuk persalinan ditimbulkan dari luar dengan jalan rangsangan
obat-obatan.
2.1.2.2
Menurut Usia Kehamilan
1)
Abortus (keguguran)
adalah berhentinya
kehamilan sebelum janin hidup diluar
kandungan, UK
< 22 minggu dengan berat janin
<500gr.
2)
Persalinan Imatur
Adalah berhentinya
kehamilan seelum janin hidup diluar
kandungan, UK antara 22 minggu s/d 28
minggu dengan berat janin antara 500 s/d
1000 gr.
3)
Persalinan Prematuritas
adalah pengeluaran hasil konsepsi
pada usia kehamilan 28 minggu s/d 36 minggu dengan berat janin <2500gr.
4)
Persalinan Maturus (aterm atau
cukup bulan)
adalah Pengeluaran
hasil konsepsi pada usia kehamilan >37 minggu s/d 42 minggu dengan berat janin >2500gr.
5)
Persalinan Post Maturus
/serotinous/ lebih bulan
adalah Pengeluaran hasil
konsepsi pada UK >42 minggu dengan berat janin >4000gr
dan ada tanda postmaturus.
2.1.3
Istilah- Istilah Dalam Kehamilan Dan Persalinan
ü Gravida yaitu seorang wanita sedang hamil .
ü Primigravida yaitu seorang wanita
yang hamil untuk pertama kalinya .
ü Multigravida yaitu seorang wanita yang pernah melahirkan
dan dapat hidup diluar kandungan .
ü Primipara yaitu
seorang wanita yang pernah melahirkan bayi hidup untuk pertama kalinya.
ü Multipara yaitu seorang wanita yang telah melahirkan anak hidup yang ke-2 dengan ke-5 kalinya.
ü Grandemultipara yaitu seorang wanita yang pernah melahirkan
bayi yang hidup dan mati >5.
2.1.4
Etiologi
Beberapa sebab timbulnya persalinan
adalah:
1.Teori Penurunan Hormon
yaitu terjadinya penurunan hormone Estrogen dan
pregesteran yang mengkibatkan terjadinya peningkatan Hormon
Oksitosin,yang pada akhirnya hormon
oksitosin tersebut merangsang otot rahim untuk berkotraksi
Ø Penurunan hormon estrogen dan Progesteron terjadi akibat penimbunan jaringan ikat dan penyempitan
pembuluh darah.
Ø Terjadi 1-2 minggu sebelum partus.
2.Teori Oksitosin Internal
Ø Oksitosin dikeluarkan oleh kelenjar hipofise posterior,perdarahan
keseimbangan hormone estrogen dan progesterone mengubah sensitifitas otot rahim
sehingga terjadi kontraksi Broxton Hick .
Ø Menurunnya hormon progesteron dapat meningkatkan produksi hormon oksitosin yang dapat meningkatkan produksi hormone
oksitosin yang dapat meningkatkan
aktifitas otot rahim sehinga terjadi
kontraksi .
3.Teori Plasenta menjadi Tua
Proses penuaan plasenta
terjadi secara normal pada usia
kehamilan 28 minggu,terjadi penimbungan
jaringan ikat dan penyempitan
pembuluh darah sehingga
produksi hormon oksitosin yang akan merangsang otot rahim
berkontruksi .
4.Teori Distensi Rahim.
Pembesaran dan peregangan dinding
rahim dapat menyebabkan
ischemia otot-otot rahim sehingga
sirkulasi darah pada uterus ke plecenta terganggu.
5.Teori Prostaglandin
Konsentrasi prostaglandin
meningkat sejak usia
kehamilan 15 minggu dikeluarkan oleh desidua,peningkatan yang semakin besar dapat
menimbulkan kontraksi otot rahim
6.Teori Iritasi Mekanik
Dibelakang servik terletak
ganglion servikalis (
fleksus frankenhauser), bila
ganglion ini ditekan misalnya oleh kepala janin maka akan timbul
kontraksi uterus
7.Teori Induksi Persalinan
yaitu
kontraksi rahim yang dengan
sengaja di timbulkan.
Ø Kontraksi
tersebut dapat ditimbulkan dengan berbagai cara diantaranya adalah
dengan:
1) Gagang Laminaria yaitu
memasukan larvinavia kedalam
kanolis carvikatus dengan tujuan
merangsang fleksus frakenhauser
2)
Amniotomi yaitu pemecahan
ketuban dengan alat.
3)
Oksitosin Drips yaitu
pemberian oksitosin menurut tetesan perinfus.
2.1.5 Permulaan
Terjadinya Pesalinan
Dengan adanya
kontraksi uterus dapat menyebabkan:
1.
Turunnya kepala atau bagian
terendah janin masuk pintu atas panggul [PAP][Lightening].
2.
Sering kencing karena kandung kemih terdesak oleh penurunan bagian terendah janin .
3. Perut melebar karena fundus uteri menurun
4. Rasa sakit dipinggang karena tertekannya fleksus frankenhauser yang terletak
disekitar serviks.
5. Terjadi pembukaan servik karena kontraksi uterus.
6. Terjadi pengeluaran lendir dan basah.
2.1.6
Faktor-Faktor Penting Dalam Persalinan
- Power (kekuatan)
yang terdiri dari:
·
His (kontraksi otot rahim),ada
3 yaitu:
1)
His Pembukaan
2)
His Pengeluaran janin
3)
His pelepasan dan pengeluaran
placenta
·
Kontraksi otot dinding perut
atau oto-otot rahim
Yang
dominan di daerah fundus uteri dan semakin berkurang ke arah serviks diikuti
dengan meningkatnya jaringan ikat.
· Kontraksi diafragma pelvis atau kekuatan
mengejan.
Timbul akibat perangsangan fleksus
frakenhouser (fleksus ini terletak di sekitar serviks uteri). Terjadi kontraksi
pada diafragma, pelvis yang berguna untuk mempercepat pembukaan serviks dan
melebarkan bagian bawah vagina pada saat mengejan anus tampak terbuka.
· Ketegangan dan kontraksi ligamentum
retundum.
Ligamentum
rotundum (Ligamentum
uteri) adalah jaringan otot yang pada saat hamil mengalami hipertropi dan
hiperflasi. Fungsinya adalah untuk menahan uterus agar
tetap berada dalam posisi antefleksi.
- Passanger
·
Merupakan
janin dan placenta, terdiri dari janin dengan ukuran dan Moulage, sikap fetus, letak janin, presentasi
fetus dan posisi fetus
- Passage
Jalan lahir yang paling penting dalam menentukan proses
persalinan adalah pelvis minor, yang terdiri dari susunan tulang yang kokoh
dihubungkan oleh persendian dan jaringan ikat yang kuat. Pelvis minor (panggul
kecil) ini terdiri atas :
a.
Pintu atas panggul
Batas atas panggul kecil dibentuk
oleh promontorium, sayap sakrum, linea inominata, ramus superior os pubis dan
sympisis pubis
b.
Bidang terluas panggul
Merupakan bidang terluas dalam
ruangan panggul kecil, bidang ini membentang dari pertengahan sympisis,
pertengahan asetabulum dan pertemuan sakral II dan III, ukuran depan belakang
12,75 cm dan ukuran melintangnya 12,5 cm
c.
Bidang sempit panggul
Bidang ini membentang melalui tepi
bawah sympisis menuju ke spina isciadika dan memotong ujung atas sacrum
d.
Pintu bawah panggul
Terdiri
dari dua segitiga dengan dasar garis pembatas tuber isciadikum dengan jarak
10,5 cm. Tinggi segitiga belakang 7,5 cm. Segitiga depan dibatasi oleh askus
pubis ukuran depan belakang pintu bawah panggul 11,5 cm.
e.
Untuk menilai penurunan bagian terendah
janin, ditentukan dengan bidang Hodge, yaitu :
Hodge I : sejajar dengan pintu atas panggul.
Hodge II : sejajar dengan Hodge I, melalui tepi bawah
sympisis.
Hodge III : sejajar dengan Hodge II, melalui spina
iscyadica.
Hodge IV : sejajar dengan Hodge III, melalui ujung os
cocygis.
- Penolong persalinan
- Psikis
- Posisi
Ganti posisi secara teratur kala II persalinan karena
dapat mempercepat kemajuan persalinan. Bantu ibu memperoleh posisi yang paling
nyaman sesuai dengan keinginannya (APN, 2004)
a.
Posisi ½ duduk
Keuntungan :Lebih mudah bagi bidan untuk membimbing kelahiran kepala bayi
dan lebih mudah dalam mensupport perineum
b.
Posisi merangkap
Keuntungan :Baik untuk
persalinan bagi klien dengan punggung yang sakit dan peregangan minimal pada
perineum
c.
Posisi jongkok atau berdiri
Keuntungan :Membantu penurunan kepala janin dan membesar dorongan untuk
meneran
d.
Berbaring miring ke kiri
Keuntungan :Memberi rasa santai bagi ibu, memberi
oksigenasi yang baik dan membantu
mencegah terjadinya laserasi
- Tempat
2.1.7
Tanda-Tanda Inpartu
1. His yang adekuat (kontraksi uterus semakin
kuat dan teratur serta berjarak semakin pendek).
2.Terjadi pengeluaran lendir atau lendir bercampur darah (Bloody
Show).
3.Dapat disertai pecahnya ketuban.
4. Pada pemeriksaan dalam didapatkan servik
lunak,terjadi pendataran,dan pembukaan servik.
2.1.8 Pembagian Tahap Persalinan
Tahap-tahap
persalinan terdiri dari 4 kala,yaitu :
1.
Kala I (Kala Pembukaan)
Yaitu dimulai sejak
terjadinya kontraksi uterus yang teratur dan meningkat (frekuensi dan kekuatan)
hingga servik membuka lengkap (10 cm).
Ø Kala I persalinan terdiri dari 2 fase ,yaitu :
1)
Fase laten
- Dimulai sejak awal berkontraksi yang
menyebabkan penipisan dan pembukaan servik secara bertahap.
-
Berlangsung hingga serviks
membuka < 4 cm.
- Pada umumnya fase laten berlangsung hampir
atau hingga 8 jam.
-
Kontraksi mulai teratur tetapi
lamanya masih diantaranya 20-30 detik.
2)
Fase Aktif
-
Frekuensi dan lama kontraksi
uterus akan menigkat secara bertahap (kontraksi dianggap adekuat / memadai jika
terjadi tiga kali atau lebih 10 dalam menit, dan berlangsung selama 40 detik
atau lebih)
-
Dari pembukaan 4 cm hingga
mencapai pembukaan lengkap atau 10 cm, akan terjadi dengan kecepatan rata-rata
1 cm perjam (nulipara atau primigravida) atau lebih dari 1cm-2 cm (multipara).
-
Terjadinya penurunan bagian
terbawah janin.
-
Pada umumnya berlangsung ± 6
jam.
-
Dibagi menjadi 3 subfase,yaitu
:
(1) Periode akselerasi: berlangsung 2 jam,pembukaan menjadi 4
(2)
Periode dilatasi maksimal (steady) : selama 2 jam pembukaan berlangsung cepat menjadi 9 cm.
(3) Periode deselerasi : berlangsung lambat,dalam waktu 2 jam pembukaan menjadi 10 cm.
2.
Kala II ( Kala Pengeluaran Janin)
Yaitu dimulai
ketika pembukaan cervik sudah lengkap (10 cm) dan berakhir dengan lahirnya
bayi.
Ø Gejala dan tanda Kala II adalah :
- Ibu merasakan ingin meneran bersamaan
dengan terjadinya kontraksi,akibat turunnya kepala janin turun masuk ruang
panggul sehingga terjadilah tekanan pada otot-otot dasar panggul yang secara
reflektoris menimbulkan rasa meneran.
- Ibu merasakan adanya peningkatan tekanan
pada rectum dan vagina.
-
Perineum menonjol.
-
Vulva/vagina dan sfingter ani
membuka,terjadi karena tekanan pada anus,ibu merasa seperti ingin buang air
besar sehingga sfinter ani membuka.
-
Meningkatnya pengeluaran lendir
bercanpur darah,
Ø Tanda pasti kala II
ditentukan melalui periksa dalam (informasi obyektif) yang hasilnya adalah :
Ø His terkoordinir,kuat,cepat,dan lebih lama kira-kira 2-3 menit
sekali.Dengan his meneran yang terpimpin akan lahirlah kepala,dan diikuti oleh
seluruh badan janin.
Ø Lamanya kala II pada primigravida 1
3.
Kala III ( Kala Uri )
Yaitu dimulai
setelah lahirnya bayi dan berakhir dengan lahirnya placenta dan selaput
ketuban.
Ø Setelah bayi lahir kontraksi berhenti 5 s/d 10 menit,dengan lahirnya
bayi,mulai pelepasan placenta pada lapisan nitabusch
karena sifat retraksi otot rahim.
Ø Setelah beberapa menit his berhenti uterus teraba keras dengan
fundus uteri setinggi pusat,dan berisi placenta yang menjadi 2 x tebal
sebelumnya.beberapa saat kemudian timbul his pelepasan dan pengeluaran uri
dalam waktu 5-10 menit seluruh plecenta terlepas,terdorong ke vagina dan akan
lahir spontan atau dengan sedikit dorongan dari atau dengan sedikit dorongan
dari ats shimpisis atau fundus uteri.
Ø Seluruh proses biasanya berlangsung 5-30 menit setelah bayi lahir.
Ø Lepasnya placenta dapat diperkirakan dengan adanya tanda-tanda
dibawah ini,yaitu:
1) Perubahan bentuk dan tinggi fundus uteri.
2)
Tali pusat memanjang.
Tali pusat terlihat menjulur keluar
malalui vulva (Tanda Ahfeld)
3) Semburan darah mendadak dan singkat.
Darah yang
berkumpul dibelakang placenta akan membantu mendorong placenta keluar dan
dibantu oleh gaya gravitasi.
Apabila
kumpulan darah (retroplacental Pooling) dalam ruang diantara dinding uterus dan
permukaan dalam placenta melebihi kapasitas tampungnya maka darah tersembur
keluar dari tepi placenta yang terlepas.
Semburan darah kira-kira 100-200 cc.
4.
Kala IV (Kala Observasi )
Yaitu dimulai setelah lahirnya placenta
dan berakhir 2 jam setelah itu.
Ø Kala IV dimaksudkan untuk melakukan observasi karena perdarahan post
partum paling sering terjadi pada 2 jam pertama.
Ø Observasi yang dilakukan diantaranya adalah :
- Tingkat kesadaran dan keadaan umum klien.
- Pemeriksaan TTV yang meliputi: Tekanan
darah,suhu,nadi,dan pernafasan.
-
Kontraksi uterus.
-
Perdarahan
-
Kandung kemih.
Ø Perdarahan dianggap masih normal bila jumlahnya tidak melebihi
400-500 cc.
2.1.9 Lamanya Persalinan Pada Primigravida dan Multigravida
Tahap
Persalinan
|
Primigravida
|
Multigravida
|
Kala I
Kala II
Kala III
Kala IV
|
10 – 12 jam
1 – 1,5 jam
1 – 10 menit
10 menit
|
6 – 8 jam
1,5 – 1 jam
10 menit
2 jam
|
Jumlah (tanpa memasukkan Kala IV yang bersifat obseravasi)
|
10 – 12 jam
|
8 – 10 jam
|
2.1.10 Lima Benang Merah Dalam Persalianan
v Lima benang merah tersebut adalah :
1.
Membuat Keputusan Klinik
Membuat keputusan klinik merupakan
proses yang menentukan untuk menyelesaikan masalah dan menentukan asuhanyang
diperlukan oleh klien.Keputusan ini harus akurat,komprehensif,dan aman,baik
bagi klien dan keluarganya maupun petugas yang memberikan pertolongan.
Membuat keputusan klinik tersebut
dihasilkan melalui serangkaian proses dan metode yang sistematik menggunakan
informasi dan hasil dari kognitif dan intuitif serta dipadukan dengan kajian
teoritis dan intervensi berdasarkan bukti (evidence-based),ketrampilan dan
pengalaman yang dikembangkan melalui berbagai tahapan yang logis dan diperlukan
dalam upaya untuk menyelesaikan masalah dan terfokus pada pasien.(Varney,1997)
2.
Asuhan Sayang Ibu
Adalah asuhan yang menghargai
budaya,kepercayaan dan keinginan sang ibu.
Salah satu prinsip dasar asuhan
saying ibu adalah dengan mengikutsertakan suami dan keluarga selama proses
persalinan dan kelahiran bayi serta mengetahui dengan baik mengenai proses
persalianan dan asuhan yang akan mereka terima, mereka akan mendapat rasa aman
dan keluaran yang lebih baik.(Enkin,et
al,2000)
3.
Pencegahan Infeksi
Adalah bagian esensial dari semua
asuhan yang diberikan pada ibu dan BBL dan harus dilaksanakan secara rutin pada
saat menolong persalinan dan kelahiran bayi.
Ø Prinsip-prinsip PI,yaitu :
1)
Setiap orang (Ibu,BBL,penolong
persalinan) harus dianggap dapat menularkan penyakit karena infeksi dapat
bersifat asimtomatik (tanpa gejala).
2) Setiap orang harus dianggap berisiko
terkena infeksi.
3) Permukaan benda disekitar kita,peralatan
dan benda-benda lain yang akan dan telah bersentuhan dengan permukaan kulit
yang tak utuh ,lecet selaput mukosa,atau darah harus dianggap terkontaminasi
hingga setelah digunakan harus diproses dengan benar.
4) Jika tidak diketahui apakh
permukaan,peralatan,atau benda lainnya telah diproses dengan benar maka semua
itu harus dianggap masih terkontaminasi.
5) Resiko infeksi tidak bisa dihilangkan
secara total,tapi dapat dikurangi hingga sekecil mungkin dengan menerapkan
tindakan-tindakan PI secara benar dan konsisten.
Ø Yang termasuk tindakan PI adalah :
-
Cuci tangan
-
Memakai handscoon dan pelindung
lainnya
-
Menggunakan tekhnik aseptic
-
Memproses alat bekas pakai
-
Menangani peralatan tajam
dengan aman
-
Menjaga
kebersihan dan sanitasi lingkungan (termasuk pengelolaan sampah secara benar)
4.
Pencatatan (Dokumentasi)
Pencatatan adalah bagian penting dari
proses membuat keputusan klinik karena memungkinkan penolong persalinan dan
kelahiran bayi.
Partograf adalah bagian terpenting
dari proses pencatatan selama persalinan.
Ø Aspek - aspek penting dalam pencatatan adalah :
1)
Tanggal
dan waktu asuhan tersebut diberikan.
2)
Identifikasi penolong
persalinan.
3)
Paraf / tanda tangan (penolong
persalinan) pada semua catatan.
4)
Mencakup
informasi yang berkaitan secara tepat,dicatat dengan jelas,dan dapat dibaca.
5)
Suatu system untuk memelihara
catatan pasien sehingga selalu siap tersedia.
6)
Kerahasiaan dokumen-dokumen
medis.
5.
Rujukan
Rujukan dalam kondisi optimal dan tepat
waktu ke fasilitas rujukan atau fasilitas yang memiliki sarana lebih
lengkap,diharapkan mampu menyelamatkan jiwa para ibu dan bayi baru lahir.
Sangat sulit untuk menduga kapan
penyulit akan terjadi sehingga kesiapan untuk merujuk ibu dan atau bayinya ke
fasilitas kesehatan secara optimal dan tepat waktu (jika penyullit terjadi)
menjadi syarat bagi keberhasilan upaya penyelamatan.
Ø Aspek-aspek penting daalam mempersiapkan
rujukan adalah :
B : Bidan
A : Alat
K : Keluarga
S : Surat
O : Obat
K : Kendaraan
U : Uang
2.1.11
Asuhan Selama Persalinan
Asuhan yang diberikan selama persalinan
dilakukan sesuai dengan pembagian dalam masa persalianan,yaitu mulai kala I s/d
kala IV.
1.
Kala I
·
Bantulah
ibu dalam persalinan jika ia tampak gelisah, ketakutan, dan kesakitan
·
Berilah
dukungan dan yakinkan dia
·
Berikan
informasi mengenai proses dan kemajuan persalinannnya
·
Dengarkan
keluhannya dan cobalah untuk lebih sensitif terhadap perasaannya.
·
Jika Ibu
tersebut tampak kesakitan, dukungan/asuhan yang dapat diberikan:
-
Lakukan
perubahan posisi
-
Posisi
sesuai dengan keinginan ibu
-
Sarankan
ia untuk berjalan
-
Ajaklah
orang yang menemaninya (suami atau ibunya) untuk memijat atau menggosok
punggungnya atau membasuh mukanya diantara kontraksi.
-
Ibu
diperbolehkan melakukan aktivitas sesuai dengan kesanggupannya
-
Ajarkan
kepadanya teknik bernafas.
·
Penolong
tetap menjaga hak privasi ibu dalam persalinan
·
Menjelaskan
kemajuan persalinan dan perubahan yang terjadi serta prosedur yang akan
dilaksanakan dan hasil-hasil pemeriksaan.
·
Membolehkan
ibu untuk mandi dan membasuh sekitar kemalangannya setelah buang air
kacil/besar
·
lbu
bersalin biasanya merasa pamas dan banyak keringat, atasi dengan cara:
-
Gunakan
kipas angin atau AC dalam kamar
-
Menggunakan
kipas biasa
-
Menganjurkan
ibu untuk mandi sebelumnya.
·
Untuk
memenuhi kebutuhan energi dan mencegah dehidrasi, berikan cukup minum.
·
Sarankan
ibu untuk berkemih sesering mungkin.
2.
Kala II
·
Memberikan
dukungan terus menerus kepada ibu dengan :
-
Mendampingi
ibu agar merasa nyaman.
-
Menawarkan
minuman, mengipasi dan memijat ibu.
·
Menjaga
kebersihan diri
·
Mengipasi
dan masase untuk menambah kenyamanan bagi ibu
·
Memberikan
dukungan mental untuk mengurangi kecemasan dan ketakutan ibu, dengan cara
-
Menjaga
privasi ibu
-
Penjelasan
tentang proses dan kemajuan persalinan
-
Penjelasan
tentang prosedur yang akan dilakukan dan keterlibatan ibu
·
Mengatur
posisi ibu dalam membimbing meneran dapat dipilih posisi berikut
-
Jongkok
-
Menungging
-
Tidur
miring
-
Setengah
duduk.
-
Posisi
tegak ada kaitannya dengan berkurangnya rasa nyeri, mudah mengedan, kurangnya
trauma vagina dan perineum dan infeksi.
·
Menjaga
kandung kemih tetap kosong, ibu dianjiirkan berkemilan sesering mungkin
·
Memberikan
cukup minum : memberi tenaga, dan mencegah dehidrasi.
3.
Kala III
·
Memberikan
oksitosin untuk merangsang uterus berkontraksi yang juga mempercepat pelepasan
plasenta
-
Oksitosin
dapat diberikan dalam 2 menit setelah kelahiran bayi
-
Jika
oksitosin tidak tersedia, rangsang putting payudara ibu atau susukan bayi guna
menghasilkan oksitosin alamiah atau memberikan ergometrin 0,2 mg 1 m
Contoh : jangan berikan eruometrin
kepada ibu dengan preeklompsia. eklampsia atau dengan tekanan darah tinggi,
karena hal ini akan meningkatkan resiko terjadinya penyakit serebro-vaskular.
·
Lakukan
penegangan tali pusat terkendali atau PTT
·
PTT
dilakukan
·
Hanya
selama uterus kontraksi.
·
Begitu
plasenta terasa lepas, keluarkan dengan menggerakkan tangan atau klem pada tali
pusat mendekati plasenta, keluarkan plasenta dengan gerakan ke bawah dan ke
atas sesuai dengan jalan lahir. Kedua tangan dapat memegang plasenta dan
perlahan memutar plasenta searah jarum jam untuk mengeluarkan selaput ketuban
·
Segera
setelah plasenta dan selaputnya dikeluarkan, masase fundus agar menimbulkan
kontraksi hal ini dapat mengurangi darah dan mencegah perdarahan pasca
persalinan.
·
Jika
menggunakan manajemen aktif dan plasenta belum juga lahir dalam waktu 30 menit
-
Periksa
kandung kemih dan lakukan kateterisasi jika kandung kemih penuh
-
Periksa
adanya tanda-tanda pelepasan plasenta.
-
Berikan
oksitosin 10 unit 1 M dosis ketiga, dalam jarak waktu 15 menit dari pemberian
oksitosin dosis pertama
-
Siapkan
rujukan jika tidak ada tanda-tanda pelepasan plasenta
·
Periksa
wanita tcrsebut secara seksama dan jahit semua robekan pada serviks atau vagina
atau perbaiki episiotomi.
4.
Kala IV
·
Periksa
fundus setiap 15 menit pada, jam pertama dun setiap 20-30 menit selama jam
kedua. Jika kontraksi tidak kuat, masase uterus sampai menjadi keras.
·
Periksa
tekanan darah, nadi, kantong kemih dan perdarahan setiap 15 menit pada jam
pertama dan setiap 30 menit selama jam kedua.
·
Anjurkan
ibu untuk minum demi mencegah dehidrasi.
·
Bersihkan
perineum ibu dan kenakan pakaian ibu yang bersih dan kemih
·
Biarkan
ibu beristirahat ia telah bekrja keras, melahirkan bayinya.
·
Biarkan
bayi berada pada ibu untuk meningkatkan hubungan ibu dan bayi, sebagai
permulaan dengan menyusui bayinya.
·
Bayi
sangat siap segera setelah lahir. Hal ini sangat tepat untuk memulai memberikan
ASI. Menyusui juga membantu uterus berkontraksi.
·
Jika ibu
perlu kekamar mandi, ibu boleh bangun, pastikan ibu dibantu karena masih dalam
keadaan lemah atau pusing setelah Persalinan. Pastikan ibu sudah buang air
kecil dalam 3 jam pasca persalinan.
·
Ajarilah
ibu atau anggota keluarga tentang
-
Bagaimana
memeriksa fundus dan menimbulkan kontraksi
-
Tanda-tanda
bahaya bagi ibu dan bayi
2.1.12
Pengawasan Persalinan Dengan Partograf
v Pencatatan selama fase aktif persalinan
Halaman depan
partograf mencantumkan bahwa observasi simulai pada fase aktif Persalinan dan
menyediakan lajur dan kolom untuk mencatat hasil-hasil pemeriksaan selama fase
aktif Persalinan termasuk.
1. Informasi tentang ibu
Nama, umur,
gravida, para, abortus (keguguran), nomor catatan medis/nomor puskesmas,
tanggal dan waktu mulai dirawat (atau jika dirumah, tanggal dan waktu penolong
persalinan mulai merawat ibu), waktu pecahnya selamat ketuban.
2. Kondisi janin
-
DJJ
-
Warna dan
adanya air ketuban
-
Penyusupan
(molase) kepala janin
3. Kemajuan persalinan
-
Pembukaan
servik
-
Penurunan
bagian terbawah janin atau preseniasi janin
-
Garis
waspada dan garis bertindak
4. Jam dan waktu
-
Waktu
mulainya fase aktif persalinan
-
Waktu
aktual saat pemeriksaan atau penilaian
5. Kontraksi uterus
-
Frekuensi
dan lamanya
6. Obat-obatan dan cairan yang diberikan
-
Oksitosin
-
Obat-obatan
lainnya dan cairan IV yang diberikan
7. Kondisi Ibu
-
Nadi,
tekanan darah dan temperatur tubuh
-
Urin
(volume, aseton atau protein)
8.
Asuhan,
pengamatan dan keputusan klinik lainnya (dicatat dalam kolom yang tersedia
disisi partograf atau dicatat kemajuan persalinan)
v Pencatatan pada lembar belakang partograf
Halaman belakang
partograf merupakan bagian untuk mencatat hal-hal yang terjadi selama proses
persalinan dan kelahiran, serta tindakan-tindakan yang dilakukan sejak
persalinan kala satu hingga kala empat (termasuk bayi baru lahir). Itulah
sebabmya bagian ini disebut sebagai catatan persalinan. Nilai dan catatan
asuhan yang diberikan pada ibu dalam masa nifas terutama selama persalinan ke
empat untuk memungkinkan penolong persalinan mencegah terjadinya penyulit dan
membuat keputusan klinik yang sesuai. Dokumentasi ini sangat penting untuk
membuat keputusan klinik. terutama pada pemantauan-pemantauan kala IV (mencegah
terjadinya perdarahan pasca persalinan). Selain itu catatan persalinan (yang
sudah diisi dengan lengkap dan tepat) dapat pula digunakan untuk menilai/memantau
sejauh mana telah dilakukan pelaksanaan asuhan persalinan yang bersih dan aman.
2.1 13 Standart Pertolongan
Persalinan
Terdapat
empat standart dalam standart pertolongan seperti berikut ini :
1.Standart 9 :
Asuhan Persalinan Kala I
Pernyataan standart :
Bidan menilai secara tepat bahwa persalinan sudah mulai,kemudian
memberikan asuhan dan pemantauan yang memadai,dengan memperhatikan kebutuhan
klien,selama proses persalinan berlangsung.
2.Standart 10 :
Persalinan Kala II yang Aman
Pernyataan Standart :
Bidan melakukan pertolongan persalinan yang aman,dengan sikap sopan dan
penghargaan terhadap klien serta memperhatikan tradisi setempat.
3.Standart 11 :
Penatalaksanaan Aktif Persalinan Kala III
Pernyataan standart :
Bidan melakukan penegangan tali pusat dengan benar untuk membantu
pengeluaran plasenta dan selaput ketuban secara lengkap.
4. Standart 12 :
Penanganan Kala II dengan Gawat Janin melalui
Episiotomi
Pernyataan Standart :
Bidan mengenali secara tepat tanda-tanda gawat janin pada kala II yang lama,dan
segera melakukan episiotomi dengan aman untuk memperlancar persalinan,diikuti
dengan penjahitan perineum.
BAB III
ASUHAN KEBIDANAN
PADA NY “ K” G1P00000
USIA KEHAMILAN 40 MINGGU
DENGAN INPARTU
KALA I FASE AKTIF SAMPAI KALA IV
A.
Subyektif
1. Biodata Klien
Nama : Ny “K”
Umur : 19 Th
Agama : Islam
Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT
Alamat : Kedung
papar
|
Nama : Tn “F”
Umur : 23 th
Agama : Islam
Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Swasta
Alamat : kedung
papar
|
2. Keluhan
Utama
Ibu mengatakan ini adalah
kehamilannya yang pertama , ibu mengeluh perutnya terasa mules sejak pukul 06.00
( 15 -12-12), perut mulas dan semakin lama bertambah sakit.
3. Riwayat mestruasi
Menarche : 12 tahun
Siklus : 28 hari
Lamanya : ± 7-8 hari
Sifat darah : Encer
Bau : Anyir
Banyaknya : Hari 1-3 ganti softek 3 ´/hari,
Hari 4-6 ganti
softek 2 ´/hari
Hari 7-8 tidak
memakai pembalut
Teratur/tidak : Teratur
Disminorhea : -
Flour albus : -
4.
Riwayat kehamilan
sekarang
§ Riwayat kehamilan sekarang
HPHT : 08-03-2012
TP : 15-12-2012
UK : 40 Minggu
Pergerakan anak dirasakan pertama
kali pada UK 16
minggu.
ANC rutin di bidan sebanyak 6 x
Trimester I : 1 ´ dibidan, penyuluhan yang didapat tentang
gizi dan istirahat yang cukup
Trimester II : 2 ´, penyuluhan
yang didapat tentang personal hygiene dan perawatan payudara
Trimester III : 4 ´ dibidan, penyuluhan yang didapat tentang
persiapan persalinan, tanda-tanda persalinan
Keluhan pada :
Trimester I : Mual-muntah dan pusing
Trimester II : Tidak ada
Trimester III : Tidak ada
Imuisasi TT : 2´ dibidan
Terapi yang didapat : -
Fe
- Kalk
- Vitamin B Komplek
- Vitamin B6
5. Riwayat kehamilan, dan persalinan dan nifas yang lallu
Hamil
ke-
|
UK
|
Persalinan
|
Bayi
|
Nifas
|
||||
Jenis
|
Penolong
|
Tempat
|
BB/PP
|
Seks
|
Keadaan
|
Laktasi
|
||
Hamil ini
|
6. Riwayat kesehatan
- Riwayat
Kesehatan Yang Lalu
Klien mengatakan
tidak pernah menderita penyakit menurun seperti kencing manis, tekanan darah tinggi,asma dan tidak pernah menderita
penyakit menahun seperti paru-paru.
- Riwayat
penyakit sekarang
Ibu menggatakan saat ini tidak
menderita penyakit menurun seperti kencing manis,darah tinggi,asma, dan tidak
pernah ada yang menderita penyakit menahun seperti paru-paru
- Riwayat Kesehatan Keluarga
Klien mengatakan
dalam keluarga tidak pernah ada yang menderita penyakit menurun seperti kencing
manis,darah tinggi,asma, dan tidak pernah ada yang menderita penyakit menahun
seperti paru-paru.serta dalam keluarga tidak ada riwayat keturunan kembar baik
dari pihak suami ataupun klien sendiri.
7. Riwayat
Sosial Budaya
Status :
Kawin
Kawin :
1 x
Lama perkawinan :1 Tahun
Umur saat kawin : 19 Tahun
Klien
dan suami sama-sama dari suku Jawa dan bahas yang dugunakan sehari-hari adalah
bahasa Jawa.Hubungan klien dengan suami dan keluarga baik-baik saja,hal
tersebuut terbukti saat klien datang ke bidan dan selama persalinan suami dan
keluarganya sabar menunggu dan menemani klien.
Klien
mengatakan dalam keluarga tidak ada pantangan dalam hal mengkonsumsi makanan
dan klien mengatakan tidak pernah minum jamu
.
8. Riwayat
KB
Ibu mengatakan tidak pernah menggunakan KB karena
inggin memeiliki keturunan.
9. Pola
Kebiasaan Sehari-Hari
a.
Pola nutrisi
Sebelum hamil :
Makan → 3 x/hari, porsi sedang
dengan menu nasi,sayur lauk
Minum → 7 gelas air putih/hari
Selama hamil : Makan → 3 x/hari,porsi sedang
dengan menu nasi,sayur,dan lauk
Minum
→
8-9 gelas air putih/hari.
Ditambah buah-buahan dan makanan ringan.
b.
Pola Eliminasi
BAB Sebelum hamil :
2 x/ hari, konsistensi lembek, tidak ada keluhan
Selama hamil :
1 x/ hari, konsistensi lembek, tidak ada keluhan
BAB Sebelum
hamil : 5 – 7 x/ hari,warna
kuning,jernih,bau khas.
Selama Hamil : TM I → 5 – 7 x/hari
TM II → 6 – 9 x/hari,lebih sering
warna kuning,jernih,bau khas
c.
Pola Keberisihan Diri (Pola Hidup Bersih Sehat)
Sebelum hamil : Mandi → 2 x/hari
Gosok gigi → 3 x/hari
Ganti baju → 3x/hari
Selama hamil : Mandi → 1- 2 x/hari
Ibu mengatakan saat hamil agak malas mandi
Gosok gigi →
3 x/hari
Ganti baju →
2 x/hari
d.
Pola Seksualitas
Sebelum hamil : 1- 2 x/minggu
Selama hamil : 1 x/minggu
e.
Pola Aktifitas
Klien mengatakan jarang melakukan pekerjaan dirumah,mungkin hanya mencuci
pakaian saja karena klien masih satu rumah dengan orang tuanya.Setiap hari
klien bekerja sebagai guru,sehingga setiap hari bekerja± 5 jam dari jam 07.00
WIB s/d 12.00 WIB.
f.
Pola Istirahat
Sebelum
hamil dan saat hamil
Tidur malam : Lamanya ± 7
jam (22.00 – 05.00)
Tidur Siang : Lamanya ± 2 jam (12.00 – 14.00)
g.
Pola Spiritual
Klien menganut agama islam,selama menghadapi persalinan klien menunjukkan
ketaatannya kepada Tuhan Yang Maha Esa.
B.
Obyektif
1.
Pemeriksaan fisik secara umum
Keadaan umum : Baik
Kesadaran :
Composmentis
TTV : TD :
120 /80 mmhg RR :
24x/menit
N : 80 x / menit S : 36, 8 ºC
HPHT : 08-03-2012
TP : 15-12-2012
UK : 40
minggu
TFU : 32 cm
2.
Pemeriksaan Fisik secara
khusus
a. Inspeksi
Kepala : Simetris,Rambut lurus, hitam, tidak rontok,
kulit kepala tampak bersih, tidak ada ketombe.
Muka : Simetris,tidak tampak pucat, dan tidak tampak
adanya cloasma gravidarum,dan tidak tampak adanya oedema.
Mata : Simetris, conjungtiva merah muda, sklera
putih/tidak ikterus, palpebra tidak tampak oedema.
Hidung : Simetris,bersih, tidak tampak adanya polip,
tidak tampak adanya secret, tidak tampak adanya kelainan.
Mulut : Simetris,mukosa lembab,tidak ada
stomatitis,jumlah gigi lengkap,dan tidak ada caries.
Telinga : Simetris,tidak ada serumen.
Leher : Simetris,tidak tampak adanya pembesaran
kelenjar tyroid, dan kelenjar limfe,serta tidak tampak adanya bendungan vena
jugularis.
Dada : Simetris,payudara tampak membesar,tampak adanya
hiperpigmentasi areola mamae.
Abdomen : Tampak pembesaran sesuai umur kehamilan,tidak
tampak adanya linea nigra,tidak tampak adanya strie gravidarum,tidak tampak
adanya bekas luka operasi.
Genetalia : Tampak
keluar adanya lendir bercampur darah (blood show), tidak ada varises dan
oedema,tidak ada candiloma,perineum utuh,tidak tampak jaringan parut.
Anus : Tidak tampak adanya haemoroid.
Ekstremitas
atas : Simetris,tidak ada varises, tidak tampak adanya oedema,gerakan
aktif.
Ekstremitas Bawah : Simetris, tidak ada varises, tidak tampak
adanya oedema,gerakan aktif.
b. Palpasi
Kepala : Tidak teraba adanya benjolan.
Leher : Tidak teraba adanya pembesaran kelenjar tyroid dan bendungan vena
jugularis.
Mamae : Tidak teraba adanya tumor, tidak ada nyeri tekan, colostrum (-)
Abdomen : Leopold I : TFU 3 jari di bawah Px,pada bagian
fundus uteri teraba bulat, lunak, tidak melenting (bokong janin).
Leopold II : Pada perut Ibu sebelah kiri teraba keras, datar
dan memanjang seperti papan (Puki).
Leopold III : Pada bagian terendah
janin teraba bulat, keras, melenting
(kepala janin),kepala sudah masuk PAP.
Leopold IV : Kepala sudah masuk PAP, kira-kira 3/5
bagian,kepala tidak dapat digoyangkan (divergen).
Menurut Spiegelberg :
TFU : 32 cm di atas
simphisis
Menurut
Jonshon-Tausak : TBBJ :
(32- 11) x 155 = 3255 gram
Menurut Mac.
Donald : Uk :
32 : 31/2 = 9 bulan
Cort : ( 12 – 12 – 12) = 144 x / menit
c.
Auskultasi
Dada : Tidak
terdengar bunyi wheezing dan ronchi
Abdomen : Pada bagian kanan peut ibu terdengar DJJ ( + ) dengan frekuensi 144x / menit.
d.
Perkusi
Reflek patella : positif/positif
3.
Pemeriksaan Dalam
Tanggal : 15 desember 2012 Jam : 16.00 WIB
a. Vulva
: - keluar darah bercampur lender
b. Pembukaan : 5 cm
c. Efficement : 75 %
d. ketuban : utuh
e. Presentasi : belakang kepala
f. Denaminator : uuk kiri depan
g. Penurunan kepala : Hodge II-III/ 3/4
II.
ANALISA
DATA
Dx : Ny.”K” GIP0000O UK 40 minggu,Tunggal, Hidup, Intra uterin,
letak kepala, K/U ibu dan janin baik dengan inpartu kala 1 fase
aktif
Ds : ibu mengatakan ini
kehamilan yang pertama dengan usia kehamilan 40 minggu, ibu menggatakan
kencang-kencang mulai pukul 06.00 ( 15 -12-12), perut mulas dan semakin lama
bertambah sakit rk tembus punggung mengeluarkan lendir dan darah di jalan
lahir.
Do :
Keadaan Umum :Baik
Kesadaran :
Compos Mentis
TTV
: TD :120/80 mmHg
N
: 80x /menit
S :
36,8 0C
RR : 24 x /meni
BB sebelum hamil :
49 kg
Bb saat hamil :
55 kg
TB :
150 cm
LILA :
24 cm
TFU :
32 cm
TBBJ :
3255 gram
DJJ :
144 x/mnt
Vulva vagina :
tidak ada odem / varises
Pengeluaran pervaginam : lendir bercampur darah
Pembukaan :
5 cm
Effesment :
75 %
Ketuban :
pecah
Begian terendah :
kepala
Penurunan bagian terendah hodge : III
Posisi menurut leopold :
Leopold I :
TFU 3 jari di bawah Px,pada bagian fundus uteri teraba bulat, lunak,tidak
melenting( bokong)
Leopold II : Pada perut Ibu sebelah kiri teraba keras,datar dan memanjang seperti papan (Puki).
Leopold III :
Pada bagian bawah teraba bulat, keras, melenting (kepala janin),kepala sudah
masuk PAP.
Leopold IV
: Kepala sudah masuk PAP,kira-kira 3/5
bagian,kepala tidak dapat digoyangkan (divergen).
Menurut Spiegelberg TFU : 32 cm
Menurut
Jonshon-Tausak : TBBJ : (32- 11)
x 155 = 3255 grm
Masalah : Ibu cemas menghadapi persalinanya yang pertama ini.
Kebutuhan :
ü Cuci tangan sebelum melakukan tindakan
ü Lakukan pendekatan kepada ibu dan keluarga
ü Berikan dukungan kepada ibu
ü Anjurkan ibu untuk BAK
ü Anjurkan ibu untuk makan dan minum jika ibu
menghendaki
ü Anjurkan ibu untuk mirin kekiri
ü Ajari ibu cara meneran yang benar
ü Siapkan alat , bahan, dan obat obatan yang
diperlukan
ü Observasi TTV dan CHPB
ü Berikan asuhan persalinan saat pembukaan sudah
lengkap
III.
PENATALAKSANAAN
1. Cuci tangan sebelum melakukan / memberikan asuhan,
Mencuci tangan sebelum melakukan pemeriksaan, dilakukan oleh petugas kesehatan.
2. Lakukan pendekatan terapeautik pada klien, Melakukan
pendekayan terapeautik kepada klien : Memperkenalkan diri kepada klien dan
menjelaskan tindakan yang akan dilakukan pada klien, Menanyakan data
klien,serta keluhan yang dirasakan klien, klien mengerti dan menyambut baik
petugas kesehatan.
3. Berikan dukungan emosional, melakukan dukungan
emosional seperti memantapkan hati tenang dan sabar), klien lebih percaya diri
menghadapi persalinan.
4. Anjurkan ibu untuk BAK, Menganjurkan dan membimbing ibu untuk BAK
dengan pispot jika ibu tidak mampu berjalan, ibu BAK di pispot.
5. Anjurkan ibu untuk makan dan minum, Menganjurkan
ibu, untuk makan dan minum dan meminta keluarga untuk menyuapi ibu, ibu mau
makan dan mau disuapi oleh keluarga.
6. Anjurkan ibu untuk miring kekiri, Menganjurkan ibu
untuk miring kekiri, ibu miring kiri.
7. Ajari ibu cara meneran yang benar, Mengajari ibu
bagaimana cara meneran yang benar, ibu mengikuti anjuran dari petugas
kesehatan.
8. Siapkan alat, bahan, dan obat obatan yang akan
digunakan. Meniapkan alat bahan, obat obatan yang akan digunakan, dilakukan
oleh petugas kesehatan.
9. Observasi TTV dan CHPB, Melakukan observasi TTV
dan CHPB,
Keadaan Umum : Baik
Kesadaran : Compos Mentis
Bentuk Tubuh : Lordosis
TTV
:TD : 120/80 mmHg
N : 84x /menit
S : 36,5 0C RR : 24 x /menit
Pemeriksaan Dalam
Ø
: 10 cm Eff : 40 %
Denominator : - Presentasi : Kepala
Penurunan : Hodge 1V Moulage : -
10. Berikan asuan persalinan sesuai prosedur saat
pembukaan sudah lengkap, Memberikan asuhan persalianan sesuai prisedur
EVALUASI KALA I 15-12-12
S :
Ibu mengatakan perutnya
semekin mules serta ingin mengejan
O : Kepala janin sudah tampak di vulva dengan
diameter 5 – 6 cm
A : Ny “K” G1P00000 UK 40 minggu
tunggal, hidup, intra uteri, letkep KU ibu dan janin baik
P : melakukan
langkah langkah inpartu kala II
1)
Melihat
tanda – tanda gejala kala II ( doran , teknus, Perjol, Dan Vulka )
2)
Memeriksa
kelengkapan dan mematahkan simpul
oksitosin kemudian memasukan spuit kedalam portus set.
3)
Memakai celemek
4)
Memastikan tangan tidak memakai
perhiasan dan mencuci kedua tangandengan sabun dan air mengalir
5)
Memakai sarung tangan steril
6)
Memasukkan
oksitosinke dalam spuit dan meletakkan kedalam partus set.
7)
Melakukan Vulva Hygienie
8)
Melakukan
pemeriksaan dalam (VT) dengan hasil pemeriksaan pembukaan lengkap (10cm)
9)
Mencelupkan
sarung tangan kedalam larutan klorin kemudian merendam Handscoon dalam keadaan
terbaik kemudian mencuci tangan.
10)
Melakukan pemeriksaan DJJ
11)
Memberitahu kepada ibu bahwa
pembukaan sudah lengkap dan keadaan janin baik kemudian meminta ibu untuk
meneran saat ada HIS
12)
Meminta bantuan keluarga untuk
menyiapkan posisi ibu meneran
13)
Melakukan pimpinan meneran saat
ada HIS dan istirahat saat tidak ada HIS, member minum ibu saat istirahat dan
memeriksa DJJ.
14)
Menganjurkan
ibu untuk jongkok, berjalan, dan mengambil posisi yang nyaman saat ibu merasa
belum ada dorongan kuat untuk meneran.
15)
Saat kepala janin terlihat di
Vulva 5 -6 cm, pasang handuk bersih diatas perut ibu untuk mengeringkan bayi
16) Mengambil kain bersih lalu melipat 1/3
bagian dan meletakkan dibawah bokong ibu
17) Membuka tutup partus set dan memperhatikan
kembali kelengkapan alat dalam partus set dan obat- obatan serta mendekatkan
alat didekat pasien.
18)
Memakai sarung tangan DTT pada
kedua tangan
19)
Saat sub-occiput tampak dibawah
simphisis, tangan kanan melindungi perineum dan dengan dialas lipatan kain
dibawah bokong ibu sementara tangan kiri menahan puncak kepala agar tidak
terjadi defleksi yang terlalu cepat saat kepala lahir.
20)
Setelah kepala lahir,
mengusapkan kassa atau air bersih untuk membersihkan muka bayi dari lender dan
darah.
21)
Memeriksa adanya lilitan tali
pusat pada leher janin.
22)
Menunggu hingga janin melakukan
putar paksi luar
23)
Setelah kepala janin menghadap
paha ibu, tempatkan kedua telapak tangan biparental kepala janin, tarik secara
hati-hati kea rah bawah sampai bahu depan lahir, kemudian tarik secara hati –
hati kearah atas sampai bahu belakang lahir.
24)
Setelah bahu lahir, tangan
kanan menyangga kepala, leher dan bahu janin bagian posterior ( belakang )
dengan posisi ibu jari peda leher dan keempat jari pada bahu sementara tangan
kiri memegang lengan dan bahu bagian anterior saat badan dan lengan lahir.
25)
Setelah badan dan lengan lahir,
tangan kiri menyusuri punggung kearah bokong dan tungkai bawah janin.Untuk
memegang tungkai bawah, selipkan jari telunjuk tangan kiridiantara lutut janin.
26)
Setelah seluruh badan bayi
lahir, pegang bayi bertumpu pada lengan kanan sedemikian rupa sehingga bayi
mengahadap kearah penolong. Lakukan penilaian dengan segera kemudian letakan
bayi diatas perut ibu dengan posisi kepala lebih rendah dari pada badan.
Bayi lahir langsung menangis kuat, warna kulit kemerahan,
gerak aktif dan anus berlubang.
27)
Segera mengeringkan bayi,
pembungkus kepala dan badan beyi kecuali bagian tali pusar
28)
Memeriksa Fundus uteri untuk
memastikan bahwa kehamilannya tunggal .
EVALUASI KALA II
S :
Ibu mengatakan senang anaknya sudah
lahir
O : TFU
setinggi pusat, kandung kemih kosong
Uterus globuler, talipusat
memanjang, semburan darah.
A : Ny K P100001 inpartu kala III
P
: melanjutkan langkah langkah pengeluaran
placenta
29) Memberitahu ibu bahwa akan disuntik agar
uterus berkontraksi baik.
30) Dalam waktu 1menit,setelah bayi lahir
Menyuntikkan oksitosin 10 unit IM di 1/3 paha atas bagian distal lateral.
31) Menjepit tali pusat dengan menggunakan
klem kira-kira 3 cm dari umbilikus bayi. Melakukan urutan isi tali pusat ke
arah ibu dan memasang klem ke 2 dengan jarak 2cm dari klem pertama.
32) Memegang tali pusat diantara 2 klem
menggunakan tangan kiri dengan pelindungan jari – jari tangan kiri lalu
memotong tali pusat diantara 2 klem .
33) Menjepit tali pusat dengan benang DTT pada
satu sisi kemudian melingkarkan benang tersebut dan mengikatnya dengan simpul
mati.
34) Mengganti pembungkus bayi dengan kain
bersih dan kering. Membungkus bayi hingga kepala, kemudian bayi diberikan kepad
ibunya untuk disusui.
35) Memindahkan klem pada tali pusat hingga
berjarak 5 – 10cm dari Vulva.
36) meletakan tangan kiri diatas simpisis,
menahan bagian bawah uterus sementara tangan kanan memegang tali pusat
menggunakan klem dengan jara 5 – 10 cm dari vulva.
37) Saat uterus berkontraksi, meregangkan tali
pusat dengan tangan kanan sementara tangan kiri menekan uterus dengan hati-hati
ke arah dorso kranial.
38) Jika dengan peragangan tali pusat
terkendali, tali pusat terlihat bertambah panjang dan terasa ada pelepasan
plasenta, minta ibu untuk meneran sedikit sementara tangan kanan enarik tali
pusat ke arah bawah kemudian ke arah atau sesuai dengan kurva jalan lahir
hingga plasenta tampak di vulva .
39) Setelah plasenta tampak di vulva teruskan
melahirkan plasenta dengan hati-hati, dan tangan kiri berada dibawah plasenta
sementarabtangan kanan membantu menerima plasenta sambil memutar searah jarum
jam.
40) Segera setelah plasenta lahir, tangan kiri
melakukan Masase pada fundus uteri dengan menggosok fundus secara sirkular
dengan menggunakan bagian palmar 4 jari tangan kiri hingga kontraksi uterus
baik.
41) Memeriksa kelengkapan plasenta
42) Memeriksa apakah ada robekan pada
introitus vagina dan perineum yang menimbulkan perdarahan aktif.
43) Memeriksa kembali kontraksi uterus dan
tanda adanya perdarahan pervaginaam
EVALUASI
KALA III
S: Ibu
mengatakan lega karena placenta sudah
lahir
O: TFU 2 jari dibawah pusat,
placenta lahir spontan tanpa penyulit
A: Ny K P100001 inparti kala IV
P: melanjutkan langkah langkah
pasca persalinan
44)
Biarkan
bayi tetap kontak kulit dengan kulit ibunya minimal 1jam
45)
Setelah
1 jam bayi lahir, lakukan penimbangan bayi dan beri tetes mata antibiotik Profilaksis serta vitamin K 1mg di paha
kiri anterolateral.
46)
Setelah
1 jam dari pemberian vitamin K 1 mg, berikan imunisasi Hb1 di paha kanan
anterolateral.
47)
Melakukan
observasi terhadap kontraksi uterus untuk menilai perdarahan pervaginaan.
48)
Mengajarkan
kepada ibu atau keluarga untuk melakukan masase uterus dan menilai kontraksi
uterus
49)
Mengevaluasi
jumlah perdarahan yang terjadi.
50)
Memeriksa
TTV, TFU, kontraksi uterus, kandung kemih, dan perdarahan setiap 15 menit pada
jam pertama dan setiap 30 menit pada jam kedua.
Pastikan
kembali bahwa bayi bernafas normal.
51)
Merendam
semua peralatan bekas pakai dalam larutan klorin 0,5%.
52)
Membuang
sampah terkontaminasi ke tempat sampah yang sesuai.
53)
Membersihkan
ibu dari sisa air ketuban, lendir, dan darah dengan air DTT serta mengganti
pakaian ibu dengan pakaian bersih dan kering.
54)
Memastikan
ibu merasa nyaman dan memberitahu keluarga untuk membantu apabila ibu ingin
minum.
55)
Dekontaminasi
tempat persalinan dengan larutan klorin 0,5%.
56)
56)Mencelupkan
sarung tangan kedalam larutan klorin 0,5%, melepas sarung dengan terbalik dan merendamnya kedalam larutan 0,5%.
57)
Mencuci
kedua tangan dengan sabun dan air mengalir.
58)
Mendokumentasikan
dengan melengkapi partograf.
PEMERIKSAAN FISIK PADA BAYI
a) Inspeksi
Kepala
|
:
|
Simetris, tumbuh rambut warna
hitam, bersih, tidak tampak caput succedeneum dan cephal hematom, ubun-ubun
belum menutup ,tampak cembung.
|
Muka
|
:
|
Simetris, kemerahan, tidak tampak icterus
|
Mata
|
:
|
Simetris, conjugtiva berwarna
merah muda, sklera putih,mata
tidak tampak cowong
|
Hidung
|
:
|
Simetris, bersih tidak ada
serumen
|
Mulut
|
:
|
Simetris, bibir atas dan bawah
terbentuk, tidak tampak labiopalatokisis.
|
Leher
|
:
|
Simetris, tidak tampak
pembesaran kelenjar tyroid dan pembendungan vena jugularis
|
Dada
|
:
|
Simetris, tidak tampak retraksi dinding dada.
|
Mamae
|
:
|
Simetris, puting susu menonjol,
areola mamae kemerahan
|
Abdoment
|
:
|
Bersih, tidak ada perdarahan,
tali pusat belum kering dan belum lepas, serta lembek.
|
Punggung
|
:
|
Simetris, tidak tampak spina bifida
|
Genetalia
|
:
|
Bersih, labia mayor menutupi
labia minor.
|
Anus
|
:
|
Tidak tampak atresia ani
|
Ekstrem.atas
Ekstrem.bawah
|
:
:
|
Simetris, tida tampak kelainan kongenital
seperti polidaktili, sindaktili, mikroamelia.
Simetris, tidak tampak kelainan
kongenital seperti polidaktili, sindaktili, mikro amelia, pes varus, pes
valgus.
|
b) Palpasi
- Kepala : Tidak ada benjolan abnormal, tidak ada kelainan seperti :
chepal hematoma, caput succedenum, anansefalus dan hidrosefalus.
- Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar tyroid dan
pembendungan pembuluh vena jugularis
c) Auskultasi
Dada :Tidak terdengar bunyi ronchi, wheezing
dan murmur
REFLEK PADA BAYI
a) Reflek moro
Positif , hal tersebut
terbukti saat kita menepuk tangan, maka bayi akan kaget.
b) Reflek rooting
Positif, hal tersebut terbukti
saat kita menyentuh pipi bayi, maka bayi akan menoleh kearah rangsangan.
c) Reflek Sucking
Positif, hal tersebut terbukti
sat bayi menetek pada ibunya.
d) Reflek Graphs
Positif, hak tersebut terbukti
ketika kita menyentuh telapak tangan
bayi, maka bayi akan menggengam.
e) Reflek Babinsky
Positif, hal tersebut terbukti
ketika kita menyentuh telapak kaki bayi, maka bayi akan menendang.
f) Reflek Walking
Negatif,hal tersebut terlihat
ketika bayi diletakkan di atas perut ibu,bayi tidak merangkak menuju putting
susu.
g) Reflek Tonick Neck
Negatif, hal
tersebut terlihat ketika bayi ditengkurapkan diatas perut ibu,bayi tidak
mengangkat kepala.
PEMERIKSAAM ANTROPOMETRI
Bayi lahir tanggal 22 Desember
2008, jam : 07.30 WIB
* BB : 3150 gram
* PB : 52cm
* LK : SOB :
32 cm FO
: 34 cm
MO : 35 cm * LD
: 34 cm * LA : 10
cm
EVALUASI KALA 1V
S : -ibu mengatakan lega karena persalinannya berjalan lancar dan bayinya
lahir denngan selamat
O : - K/U : Cukup
- TTV : TD : 120/80 mmHg
N : 88 x/menit
RR : 24 x/menit
S : 36,8ºC
-
TFU :
3 jari dibawah pusat
- UC
: Baik (
keras )
- Perdarahan : ± 100 cc
- Lokhea :
Rubra
- ASI :
keluar
- BAK :
Belum
- BAB :
Belum
A : Ny” K” P10001 2 jam post partum
P : - Observasi TTV,TFU,UC,dan perdarahan
- Anjurkan ibu untuk
memberikan ASI Eksklusif selama 6 bulan
- Ajari ibu untuk melakukan
mobilisasi dini secara bertahap
- Ajari ibu untuk perawatan
luka perineum
- Anjurkan ibu untuk menjaga
kebersihan alat genetalia
- Ajari ibu cara meneteki yang
benar
- Pemberian terapi obat per
oral
* Asam Mefenamat
3 x 500 mg
* Amoxilin 3 x 500 mg
* Etabion 1
x 1 Tablet
- Follow Up 1 minggu lagi atau jika sewaktu-waktu ada keluhan
BAB IV
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Persalinan adalah suatu proses pengeluaran hasil
konsepsi yang dapat hidup di dunia keluar dari rahim mulai jalan lahir atau
dengan jalan lain., Persalinan dibedakan menjadi 2,yaitu , Menurut cara
persalinan Menurut usia kehamilan
Sebab-sebab
terjadinya persalinan diantaranya adalah adanya teori penurunan hormon, teori
oksitosin internal, dan yang lainnya. Faktor-faktor penting dalam persalinan
diantaranya adalah power, passage,
passanger, penolong persalinan, psikis,
posisi, dan penolong. Beberapa
tanda-tanda persalinan ada 4, yaitu :
his yang adekuat, bloody show,
pecahnya ketuban, dan adanya pendataran, pembukaan serta penipisan servik. Persalinan dibagi menjadi 4 tahap, yaitu : Kala I (kala pembukaan), Kala II
(kala pengeluaran janin), Kala
III(kala pengeluaran uri), Kala IV
(kala observasi), dan lamanya
persalinan pada primigravida ± 10-12 jam serta pada multigravida ± 8-10 jam.
Asuhan kebidanan
Pada Ny K ini, ibu datang pukul 14.30 pembukaan 5 cm ketuban pecah, dan setelah
dilakukan observasi pada pukul 16.00 pembukaan lengkap dan pukul 16.30 bayi
lahir, kemudian setelah 15 menit placenta lahir spontan, dengan begitu dapat
disimpulkan bahwa persalinan pada Ny K adalah persalinan normal karena
pembukaan tidak melewati garis waspada, placenta lahir spontan tanpa penyulit.
B.
Saran
(1 )Bagi Klien
§ Klien lebih percaya diri sehingga
nantinya pada saat nifas kondisi dirinya serta bayinya baik-baik saja.
§ Klien menjalankan apa yang telah
dinasehatkan oleh petugas kesehatan.
§ Klien dapat memahami kondisi dirinya
serta bayinya.
(2) Bagi Mahasiswa
§ Belajar lebih giat lagi untuk lebih memahami teori yang ada,
sehingga dapat menyesuaikan
dengan kasus yang ada di lapangan.
§ Lebih kooperatif dalam melaksanakan praktek .
(4) Bagi Institusi
Pendidikan
§ Lebih sabar dalam memberikan bimbingan
kepada mahasiswa.
DAFTAR PUSTAKA
Mochtar,Rustam,Prof.Dr.1998.Sinopsis Obstetrii Jilid 1.Jakarta
: EGC.
Prawirohardjo,Sarwono.2002.Buku
Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal.Jakarta
:PT.Tiga Putera Begawan.
Tim Penyusun.2007.Asuhan Persalinan Normal.Jakarta
: JHPIEGO.
Wiknjosastro,Hanifa
;dkk.2005.Ilmu Kebidanan. Jakarta :Yayasan Bina Pustaka Sarwono
Prawirohardjo.
ASUHAN KEBIDANAN
PADA NY “ K” G1P00000
USIA KEHAMILAN 40 MINGGU
DENGAN INPARTU KALA I FASE AKTIF
SAMPAI KALA IV
DI BPM Hj. ENI
SUSILOWATI Amd.Keb
PLEMAHAN-SUMOBITO JOMBANG
Disusun Oleh :
NOVI KHOIROTUN NISAK
7210043
PRODI D III KEBIDANAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS PESANTREN TINGGI DARUL ULUM
JOMBANG
2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar